
Cacing tanah sering dianggap menjijikan oleh banyak orang, disepelekan atau setidaknya hanya dijadikan umpan saat memancing, memiliki banyak manfaat. Bahkan menjadi sebuah usaha yang menjanjikan.
Cacing tanah memiliki peran penting dalam kehidupan, sebagai dekomposer atau hewan pengurai.
Untuk melakukan budidaya cacing tanah, yang harus mempersiapkan adalah: Bibit cacing tanah, Pupuk kandang sebagai penambah nutrisi tanah, Tanah humus yang lembap untuk media ternak, Wadah kotak besar sebagai penampung berukuran 90 x 50 x 36 cm.
Setelah mempersiapkan peralatan dan perlengkapan budidaya cacing tanah, langkah-langkah atau cara membudidayakan hewan lunak yang satu ini.
Cara budidaya cacing tanah yang pertama adalah dengan menyiapkan media ternak. Isi wadah kotak dengan tanah berketinggian 5 cm sampai 10 cm.
Kemudian, campurkan tanah dengan pupuk kandang untuk menambah nutrisi di dalam tanah. Tempatkan wadah pada tempat yang teduh, terlindung dari sinar matahari langsung.
Penempatan media ternak yang baik harus menjaga kondisi tanah tetap lembap, sehingga teksturnya tidak kering dan nutrisi di dalam tanah menjadi rusak.
Kamu bisa meletakkannya di rak susun yang terlindung dari hama semut. Bila perlu, berikan kapur anti serangga untuk melindungi cacing tanah yang akan dibudidayakan.
Kedua, cara budidaya cacing tanah yang harus kamu lakukan adalah menyiapkan bibit cacing tanah. Bibit ini bisa diperoleh di daerah-daerah lembab seperti di sekitar rumpun pohon pisang atau di dekat tempat-tempat penimbunan sisa-sisa dapur. Namun saat ini, bibit cacing juga sudah banyak diperjual belikan.
Jika bibit cacing tanah sudah tersedia, maka pindahkan ke media ternak. Caranya, basahi dulu tanah dengan air secukupnya hingga lembap. Pastikan kadar pH tanah antara 5,5 sampai 7,5 dengan penempatan bersuhu normal atau sejuk.
Masukkan 50 ekor sampai 100 ekor bibit cacing untuk setiap wadah. Setelah itu, lakukan pemeriksaan kondisi bibit setiap 3 jam sekali di hari pertama pemindahan bibit ini.
Jika cacing terlihat keluar dari tanah dan ingin keluar dari wadah, berarti kondisi tanah tidak sesuai dengan habitatnya. Apabila hal ini terjadi, kamu harus menyesuaikan kembali tingkat kelembapan, suhu, dan kadar pH tanah.
Sebagai tahap perawatan dalam cara budidaya cacing tanah, kamu harus memindahkan cacing ke wadah berisi tanah baru yang sudah dicampur dengan pupuk kandang.
Penggantian media tanah ini harus dilakukan setiap 1 bulan sekali atau 2 bulan sekali. Sedangkan untuk tanah lama bisa dibiarkan terlebih dulu, karena biasanya akan muncul telur cacing yang kemudian menetas menjadi cacing baru.
Setelah dirawat dengan baik, maka kamu bisa memanen cacing dalam waktu 45 hari. Cara memanen ini cukup mudah. Kamu hanya perlu memindahkan wadah ke tempat yang disinari matahari langsung.
Cacing yang memiliki sifat tidak tahan panas akan timbul dan keluar sendiri ke permukaan tanah. Dengan begitu, kamu bisa dengan mudah mengambilnya.
Penjualan cacing bisa disesuaikan dengan kebutuhan pasar dan kerjasama dengan distributor yang kamu jalin.
Cacing bisa dipasarkan ke pasar dalam maupun luar negeri untuk kebutuhan bahan dasar obat, sebagai pakan ayam untuk produk ternak ayam organik, atau bahan dasar produk kecantikan dan kosmetik.
Namun yang tidak kalah pentingnya, media budidaya cacing ini, saat ini sangat digandrungi para petani Durian sebagai pupuk untuk menjaga kesuburan dan kesehatan tanaman durian mereka. Media tanam tempat beternak cacing harganya semakin mahal. (paktaniku.com)