7 September 2024 ini, paktaniku.com akan ‘ulang bulan’ yang ke-3. Belum ada lagu yang cocok untuk dinyanyikan seperti saat ulang tahun. Kalaupun ada lagu (tetapi saya yakin tidak ada), paktaniku.com pun belum mampu menyanyikannya, karena kawan paktaniku (petani kecil) belum dapat diajak ikut dansa seperti petani yang dicita-citakan Presiden terpilih RI, Prabowo Subianto. Siangnya di areal pertanian, malamnya dansa di café.
Realita petani kita, jauh dari kesejahteraan bahkan termarjinalkan dalam strata ekonomi. Padahal, inilah dunia yang menopang segala sendi kehidupan manusia. Inilah pekerjaan tertua di dunia yang umurnya mungkin seumuran dengan manusia pertama. “Tanpa petani kita bukan siapa-siapa. Tanpa petani kalian bukan apa-apa,” itulah ungkapan seorang tokoh pertanian di Indonesia. Prabowo Subianto lebih lantang lagi. “Tanpa petani tidak akan ada jendral”.
27 November nanti, Provinsi Kalimantan Utara dan 5 kabupaten/kota nya termasuk dari sekian banyak daerah yang menggelar Pilkada serentak. Paktaniku.com, berharap pemimpin yang terpilih adalah yang kenal petani, paham petani, dan cinta petani. Lebih mantap lagi kalau tahu cara bertani.
Petani tidak butuh diajari cara bertani, mereka ahli di bidangnya masing-masing. Petani hanya butuh ke-ikhlasan pemimpin melihat mereka maju.
Keikhlasan ini tidak serta merta diucapkan. Tetapi perlu bukti nyata, cara yang tepat mengurusi petani. Seperti judul tulisan ini, tanpa petani kita bukan siapa-siapa dan tanpa petani kita bukan apa-apa. Tanpa petani, kekayaan Kaltara hanya akan habis disedot dan meninggalkan Kaltara. Sehingga Kaltara tidak akan jadi apa-apa.
Sengaja menggunakan pilihan kalimat ini, bisa semua menyadari kembali bahwa sendi ekonomi bangsa ini ada di petani. Petani (Penyanggah Tatanan Indonesia). Kalau penyanggah hanya kecipratan, apa mungkin bisa kuat. Kalau penyanggah hanya diperhatikan saat kampanye saja, apa bisa dikatakan ikhlas? Jika yang menyanggah goyah, maka bagaimana bangunan di atas nya?.
Saatnya masyarakat Kaltara, menentukan sikap dan menjadi bagian dari barisan yang paham petani. Gubenur, bupati dan walikota, tidak perlu menyebar amplop membeli suara petani. Tetapi berikanlah perhatian, agar pertanian Kaltara bisa maju dan menjadi kekuatan ekonomi. (paktaniku.com)