62 persen pemilih di Kaltara adalah kalangan generasi milenial dan Z. Demikian data yang diungkapkan Ketua KPU Kaltara ketika rapat Forkopimda Kamis (14/11) lalu.
Karenanya, menarik mendalami perilaku Generasi Z dan Milenial dalam Politik. Apalagi Ketua KPU sudah memberi cluenya, “Generasi Z masih murni dalam berpolitik”. Begitu bahasanya.
Bertolak belakang dengan anggapan para pemain politik. Uang siraman, adalah penentu.
Saya menemukan sebuah jurnal hasil penelitian yang dipublikasikan awal tahun 2024. Judulnya Persepsi generasi muslim Z terhadap politik uang. Setidaknya survei ini dapat menjadi peta, benarkah politik uang menjadi penentu kemenangan di pilkada Kaltara, dimana populasi generasi milenial dan Z, sangat dominan.
Survei melibatkan 1197 orang dari kalangan pelajar dan mahasiswa. Pertanyaannya sederhana seputar pemilu.
“Apa pernah melihat timsukses membagi uang kepada pemilih?”.
66 % mengatakan tidak, dan 33 persen mengatakan pernah.
“Pernah melihat melihat timsukses membagi baju kaos? ”
60 persen mengatakan pernah, dan 39 persen mengatakan tidak.
Masih ada bebera pertanyaan awal. Tetapi kita persingkat saja.
Ini yang sesuai argument ketua KPU Kaltara yang mengatakan, generasi milenial dan Z ini masih murni. Ketika diminta pendapat tentang politik uang, 76,14 persen mengatakan tidak setuju, 21,83 persen mengatakan kurang setuju dan yang setuju hanya 2,03 persen.
Lalu, 73,10 persen mengatakan politik uang itu sangat buruk, 25,38 persen menganggap sebagai tradisi dan 1,52 persen beranggapan wajar (sah).
Apa respon GenZ dan milenial jika menjadi target politik uang? Inilah faktanya.
73,10 persen menolak uangnya dan tidak memilih calonnya, 25,38 persen menerima uangnya tetapi tidak memilih calonnya dan hanya 1,52 persen menerima uang dan memilih calonnya.
Bisa jadi inilah salah satu penyebab, bagi amplop 1000 dapat suara 300-400 saja, pada pemilu lalu.
Lalu siapa sebenarnya yang terus menerus menggaung kan money politik sebagai penentu kemenangan? Apakah paslon yang tidak memiliki program yang bisa dijual, atau actor yang membekingi pasangan calon, atau timsukses yang ingin mencari keutungan sesaat? Silahkan anda cari jawabannya sendiri. (paktaniku)