Out Of Control

Friday, 08 November 2024 08:13:58 | 497 views

Penulis: paktanik
Editor: paktanik
Seperti liga sepak bola. (paktaniku)
Seperti liga sepak bola. (paktaniku)

Catatan Kaki Debat Cagub ke-3 (1)

==============================

Seru….pake bingit.

Itulah kesan menyaksikan debat calon Gubernur Kaltara yang ke-3, malam tadi. Luar biasa. Penuh dengan rona-rona wajah yang mengesankan dan perubahan dalam perdebatan.

Paslon nomor urut 1 diawal segmen tiba-tiba menghentak dengan jargon barunya.

“Masyarakat Kaltara Dilarang Miskin”. Diucapkan Brigjen (Purn) Suleman, sambil menunjuk ke arah kamera jika dilihat di TV.

Paslon Sulton yang pada debat 1 dan 2, terkesan agresif memancing konflik perdebatan, kini mengubah gaya dengan menciptakan slogan baru “Larangan Miskin”.

Prediksi saya, (–entah benar atau tidak–) konsultan politik komunikasinya bermaksud mengimbangi program Rp100 juta per RT yang semakin massif dari Paslon nomor 3. Paslon nomor 3 sejak debat pertama, tetap konsisten dengan dana RT nya.

Berbeda dengan gaya paslon nomor urut 2 , Ziap.

Di debat pertama dan kedua, paslon petahana, ini menjadi sasaran kritikan dalam beberapa programnya selama menjabat.

Universitas Patria Arta di Makassar hingga pembangunan Asrama Mahasiswa di Lombok, menjadi serangan yang diarahkan ke pasangan Ziap.

Namun di debat ke-3 ini, pasangan Ziap, justru balik menjadi sangat agresif kepada pasangan nomor Sulton dan Yess.  

Kepada Sulton, Ziap menganggap pasangan Suleman – Adri Paton tidak mengenal perbatasan. Ke Yansen TP – H Suratno, penertiban gerobak dan pedagang kaki lima di Malinau dianggap tidak pro UMKM.

Tuturnya disertai penekanan menandakan Ziap melakukan serangan balik.

Bagaimana suasana batin pasangan Suleman – Adri Paton ketika disindir tidak mengenal perbatasan? Saya focus pada mimik Adri Paton. Saya kenal Adri Paton, sebelum jadi guru besar. Saat dia mendapat tugas di Kaltim sebagai badan pengelola perbatasan (jika tidak keliru). Saya sering memuat tulisannya, ketika dia membuat penelitian S3 nya tentang perbatasan.

Mungkin dalam hatinya bergumam begini.

“Bro…lu nggak kenal gue sih….dari dulu Hahaha…”

Yang tak kalah mengesankan mimik Yansen TP saat serangan Zainal menyerang dengan bahasa ‘melarang’ gerobak pedagang kaki lima di Malinau saat Yansen TP menjabat bupati, seolah-olah Yansen TP tidak pro UMKM.

Mimik Yansen TP yang biasanya serius, tiba-tiba sedikit mengesankan kelucuan.

Mungkin, jika pertanyaan ini bukan pada debat resmi, Yansen TP pasti tertawa dulu baru menjawab. Tawanya dia tahan, jadilah senyuman lucu.

“Paaak. (intonasinya memang sedikit lebih panjang) itu bukan melarang…pak Itu penertiban karena berjualan tidak pada tempatnya”. Di Malinau ada program RT Bersih.

Beruntung, Ingkong Ala saat merespon langsung menyela ” Sepakat lah kalau itu penertiban”.

Kalau soal jualan, PKL dan UMKM saya malah membuatkan acara Prosehat, semua bisa berdagang di sana,”

Soal UMKM, Malinau sangat ikonik. Batik Malinau menginspirasi lahirnya batik Kaltara dan beberapa batik lainnya.

Masih banyak catatan paktaniku.com dari dialog tadi malam. Paslon nomor 2 yang mendapat kesempatan ke-3 menyampaikan visi misinya pada segment pertama, menyita perhatian. Suara Cagub Zainal Paliwang yang berubah, seperti tidak sedang dalam kondisi fit.

Siapa si penghasut itu? Tunggu tulisan kami berikutnya. (bersambung)

Rekomendasi

Newsletter

Polling Cepat

Siapakah calon pemenang di Pilkada pilihanmu.?

  • Nama 1 (0%, 0 Votes)
  • Nama 2 (0%, 0 Votes)
  • Nama 3 (0%, 0 Votes)
  • Nama 4 (0%, 0 Votes)

Total Voters: 0

Loading ... Loading ...

berita populer

Pengunjung

  • Pengunjung Hari Ini588
  • Kunjungan Hari Ini687
  • Total Pengunjung120971
  • Total Kunjungan132072
  • Pengunjung Online9