Program petani mandiri yang dibahas 2 tokoh Bulungan DR Datu Iman Suramenggala, S.Hut, M.Sc dengan Cheito Karno (Ashe), mendapat respon positif dari kalangan perempuan Bulungan yang tergabung dalam Forum Perempuan untuk Perempuan.
Irmayanti, Ketua Forum Perempuan untuk Perempuan mengatakan, program Petani Mandiri di Kabupaten Bulungan juga memberikan ruang kepada para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang banyak diisi oleh kaum perempuan.
Irmayanti mengatakan, pemberdayaan perempuan melalui forum atau organisasi perempuan, juga mendapat perhatian dari dua tokoh ini.
“Kami telah mengusulkan agar, kami yang tergabung dalam F2P ini disiapkan rumah produksi. Ini bisa sinergi dengan pertanian, dimana kami kaum perempuan bisa berkreasi untuk meningkatkan nilai jual dan nilai tambah hasil pertanian masyarakat Bulungan,” jelasnya.
Sebagai contoh, jelas Irmayanti, dalam beberapa kali pameran di luar Kabupaten Bulungan, kreasi dari ibu-ibu yang tergabung dalam Forum Perempuan untuk Perempuan ini selalu mendapat perhatian pengunjung. Ini menandakan bahwa skill dan potensi kaum ibu di sini bisa dikembangkan dalam skala besar sehingga dapat meningkatkan penghasilan. Dan dampaknya selain UMKM sebagai pengelola , juga bagi petani sebagai produsen bahan bakunya.
“Kami mengusulkan itu. Dan Alhamdulillah mendapat respon dari pak Datu Iman dan Pak Ashe,” tandasnya.
Kreatifitas ibu-ibu yang tergabung dalam berbagai komunitas salah satunya adalah Forum Perempuan untuk Perempuan ini, mendukung adanya keberpihakan pemerintah dalam pemanfaatan potensi lokal. Di tangan ibu-ibu yang kreatif, produksi pertanian bisa dioleh hingga memiliki nilai tambah.
“Yang penting adalah, rumah produksi itu diserahkan pengelolaannya kepada masyarakat. Bukan dikelola oleh pemerintah,” tuturnya.
Dengan demikian, rumah produksi bisa menjadi lebih kreatif dalam membuat dan mengolah berbagai hasil pertanian menjadi produksi yang bisa dipasarkan secara luas. (paktaniku.com)