“Apa yang pak Yansen TP akan lakukan untuk menjaga keharmonisan dengan wakil gubernur,”? . Begitulah pertanyaan yang dilontarkan perwakilan DPD Aisyiyah Kota Tarakan ketika mendapat kesempatan mendebat calon gubernur Dr Yansen TP dan Wakilnya H Suratno, dalam acara “Mendebat yang Matang” garapan DPD IMM Kaltara .  Aisyiyah adalah salah satu organisasi otonom bagi wanita Muhammadiyah yang didirikan di Yogyakarta pada 27 Rajab 1335 H bertepatan dengan 19 Mei 1917 oleh Nyai Ahmad Dahlan.

Sudah menjadi rahasia umum masyarakat Kaltara. Dua gubernur di Kaltara, memiliki catatan hitam, dalam menjaga harmonisasi dengan wakilnya. Efek media sosial telah menyeruakkan disharmoni Gubernur dan Wakil Gubernur dalam dua periode ini.

Akhirnya dua wakil gubernur Kaltara (H Udin Hianggio dan Dr Yansen TP), memilih menjadi penantang gubernurnya pada Pemilihan kepala daerah.

Bagaimana Dr Yansen TP menjaga dan menjamin keharmonisan dengan wakil gubernur jika nanti dipilih rakyat Kaltara sebagai Gubernur Kaltara?

Sedikit mereview, sepak terjang Yansen TP saat memimpin Kabupaten Malinau. Di sana Yansen TP adalah Bupati yang menjabat dua periode.  Tahun 2011-2016 dan 2016-2020 dengan wakilnya H Topan Amrullah. Dua periode dengan wakil yang sama membuktikan keharmonisan keduanya. Diakhir masa jabatan, Yansen TP maju sebagai wakil gubernur, membuat Topan Amrullah dilantik sebagai bupati sisa masa jabatan.

Bagi Yansen TP, wakil bukanlah pendamping yang hanya menunggu instruksi. Apalagi di-nomor duakan. “Wakil tetap memiliki tugas dan tanggung jawab yang jelas dan tegas. Segala pekerjaan yang melekat padanya harus berproses pada jabatan wakil” ungkapnya.

Untuk mempertegas kewenangan itu, Yansen TP akan menyediakan sekretariat khusus  Gubernur dan wakil gubernur.

Dua periode tanpa mengganti wakil di Malinau, menjadi bukti Yansen TP dapat menjaga keharmonisan. Apa rahasianya?  “Dinamika sebagai kepala daerah dan wakil kepala daerah, sudah dirasakan,” ungkap Yansen TP. (paktaniku)