Dataran Tinggi Krayan menyimpan potensi pertanian yang sempurna. Alamnya mendukung untuk tumbuhnya berbagai varietas pertanian dengan subur. Lahan yang luas dan sumber air yang ada di mana-mana, menjadikan Krayan dapat dijadikan sentra pertanian di Kalimantan Utara. Vanili salah satu komoditi unggulan masa depan depan Krayan selain beras dan garam. Jen Alang, sudah memulainya di Long Bawan. (foto/gunawan)
Tiga tahun lalu, Jen Alang mulai menanam Vanili. Tiga tahun lagi, guru di salah satu sekolah di Long Bawan ini akan pensiun. Rambutnya sudah memutih. Menjelang masa pensiun, Jen sudah punya tabungan. 2.000 – an pohon Vanili yang sudah mulai panen. Sekali panen, dia bisa mengantongi penghasilan hingga Rp 50 juta rupiah.
Harga Vanili kering di Krayan mencapai Rp 2,5 juta per kilo.
Dengan perawakan yang mungil, diusia menjelang pensiun, Jen masih sangat gesit menunjukkan pohon-pohon Vanili miliknya yang ditata cukup apik. Mempraktekkan cara mengawinkan Vanili, membuat bibiti hingga membuat pupuk organik dari sisa-sisa buah nenas yang tidak habis dikonsumsi.
“Mengurus kebun Vanili itu gampang. Tidak ada susahnya,”. Jen Alang tidak sungkan berbagi ilmu bahkan bibit Vanili dan mengajak berkunjung ke kebunnya.
Kini Jen masih terus menambah populasi pohon Vanili di dalam kebunnya.
DR Yansen TP, mantan Wakil Gubernur Kaltara, putra asli Krayan selama berada di Long Bawan tak henti-hentinya menstimulasi para pemuda untuk mengembangkan pertanian di sana. Dan Vanili menjadi salah satu komoditi yang dikampanyekan selain kopi dan komoditi unggulan lainnya untuk dibudidayakan.
Yansen TP sangat mengapreseasi kebun Vanili yang dikembangkan Jen Alang. Untuk diketahui, Vanili adalah salah satu komoditi hasil pertanian yang sangat mahal.
Dijajaran harga-harga hasil pertanian, harga Vanili hanya terpaut dibawah harga Safron, salah satu bahan yang banyak dijumpai dalam suplemen-suplemen kecantikan dan obat-obatan.
Di pasar komoditi, Vanili sering dijuluki “Batu Bara Hijau”, karena harganya yang sangat mahal.
Vanili sangat tepat tumbuh di Dataran Tinggi Krayan. Kondisi alam yang sejuk, komoditi Vanili juga tidak membutuhkan angkutan khusus setelah panen. Apalagi kondisi Krayan yang masih sangat sulit dalam transportasinya.
Vanili di Krayan bisa mulai dipanen saat usia 3 tahun dan bisa bertahan berproduksi selama 15 tahun.
Inilah komoditi yang akan terus berkembang di Dataran tinggi Krayan. Komoditi pertanian untuk masa depan Krayan selain Beras, Kopi, Kakao dan komoditi lainnya. (paktaniku)