Simpati masyarakat Kaltara terhadap program pasangan calon Gubernur Nomor Urut 3, Dr Yansen TP, M.Si – Mayjen (Purn) H Suratno, S.I.P, M.I.Pol terus meningkat. Kelompok masyarakat secara bergantian menghadirkan Yansen TP untuk memperjelas dan mempertajam komitmenya untuk pemberdayaan masyarakat.

Kamis (10/10) puluhan pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) hadir berdialog langsung dengan Yansen TP di Sekretariat DPC Demokrat Kota Tarakan yang sekaligus menjadi markas pemenangan pasangan Yansen – Suratno di Kota Tarakan.

Tidak hanya menanyakan program pengembangan UMKM, namun para pelaku ini hadir menyampaikan berbagai persoalan yang dialami UMKM. Persoalan mendasar adalah pasar untuk produk-produk UMKM yang belum memadai.

Yansen dalam program pengembangan UMKM, menjadikan Kota Tarakan sebagai lokomotif UMKM dengan target UMKM Tourism. Termasuk membangun industry batik khas Kota Tarakan sebagai salah satu produk unggulan. Ini untuk menularkan pembinaan batik Malinau yang telah dilakukan Yansen TP sejak tahun 2010 lalu di Kabupaten Malinau yang hingga saat ini eksis dan menjadi salah satu kekuatan ekonomi masyarakat di bidang ini.

Diakui para pelaku UMKM, selama ini bantuan baik dari pemerintah kota maupun provinsi sudah menyentuh UMKM . Namun masih jauh dari kata cukup. Apalagi terhadap peluang pasar, UMKM masih sangat terbatas.

Yansen TP memberikan solusi dengan membuat sentra UMKM di Tarakan yang nantinya menjadi tujuan wisata, sehingga produk-produk UMKM memiliki pasar yang luas.

Pasangan Yansen TP – Suratno saat ini banyak membuka ruang-ruang diskusi dengan masyarakat. Ini dilakukan, Yansen TP tidak saja untuk menyampaikan programnya, tetapi memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang pentingnya pemahaman politik dalam pemilihan pemimpin daerah.

Terkait UMKM, Yansen TP sangat komitmen terhadap produk dari masyarakat. Di Kantor DPC Demokrat misalnya, dalam ruangan pertemuan dengan para pelaku UMKM, seluruh kursi yang disediakan adalah kursi rotan asli produksi UMKM di Malinau.

“Yang ibu-ibu duduki itu produk UMKM dari Malinau,” ujar Yansen yang membuat wajah para peserta diskusi semakin semringah.

Yansen punya keyakinan, produk-produk lokal hanya akan bisa bertahan dan berkembang menjadi kekuatan ekonomi jika pemerintah dan seluruh stakeholder yang ada memberikan perlindungan. Salah satu bentuk perlindungan produk lokal adalah dengan menggunanak dan memanfaatkan.

Ini dibuktikan dengan komitmen Yansen TP dengan Ny Ping Yansen, yang selalu tampil dalam balutan batik Malinau serta aksesoris tas rotan dan pada kegiatan selalu menyuguhkan pangan hasil produksi dan olahan masyarakat lokal.

Ny Ping Yansen adalah orang dibalik lahirnya Batik Malinau. Dia mulai membuat pelatihan batik Malinau kepada warga sejak suaminya, Dr Yansen TP menjabat sebagai bupati Malinau 13 tahun lalu. Kepercayaannya kepada produk asli Malinau yang dia kenakan dalam berbagai acara-acara di tingkat nasional, menjadikan batik Malinau semakin dikenal. (paktaniku)