Program pemberian dana Rp100 juta per RT, membuat antusias masyarakat memenangkan Dr Yansen TP, M.Si – Mayjen (Purn) H Suratno, S.I.P,M.I.Pol, semakin meningkat. Selain masyarakat Kabupaten Malinau, pemberian dana Rp100 juta per RT adalah hal baru. Selama ini belum pernah ada alokasi khusus kepada RT berupa dana untuk dikelola secara mandiri.
Berbeda di Kabupaten Malinau. Sejak Yansen TP menjadi bupati Malinau 13 tahun lalu, program ini sudah dilakukan, bahkan anggaran terakhirnya dari Rp100 juta per RT sudah naik mencapai Rp260 juta per RT.
“Seratus juta untuk setiap RT di Kaltara itu angka minimal, akan terus kita naikkan seiring dengan meningkatnya APBD,” demikian penjelasan Dr Yansen TP.
Ini membuat, dukungan kepada pasangan nomor urut 3 terus meningkat. Masyarakat antusias menyambut program Rp100 juta per RT. Ada keyakinan, jika dana Rp100 juta di tiap RT akan membawa perubahan pada pembangunan. Akan ada pemerataan pembangunan di seluruh sudut Kalimantan Utara.
Di Kota Sebatik dan Kabupaten Nunukan, program dana RT menjadi isyu paling hangat bersama dengan rumput laut dan nelayan tangkap. Dua persoalan yang menjadi bagian prioritas pasangan Yansen TP – H Suratno.
“Saya percaya pada masyarakat. Masyarakat mampu membangun jika diberi kesempatan. Masyarakat lebih mengetahui apa pembangunan yang mereka butuhkan. Karena itu masyarakat pasti mampu mengelola dana itu untuk kepentingan di lingkungannya,” demikian jelas Yansen TP.
Pertanyaannya, bagaimana strategi Yansen TP mengelola anggaran Kaltara sehingga dana RT sangat ringan untuk dia laksanakan?
Inilah rahasia yang tidak dimiliki pasangan calon gubernur lain. Sehingga tidak ada pasangan calon gubernur selain Yansen TP-H Suratno, yang sanggup memberikan dana sebesar Rp100 juta kepada setiap RT, tanpa kecuali.
Dalam pengelolaan pemerintahan, Yansen TP sudah mematok strategi kebijakan anggaran menjadi 3 bagian penting. Alokasi belanja pegawai atau operasional pemerintahan, alokasi belanja dan pembiayaan tugas pokok serta bantuan keuangan, serta alokasi belanja pembiayaan pembangunan sektor strategis di setiap Kabupaten/Kota se Kalimantan Utara.
Strategi kebijakan anggaran ini, membuat Yansen TP sangat gampang membagi anggaran Rp3,5 Triliun yang dimiliki Kaltara, dapat dirasakan langsung oleh seluruh masyarakat melalui RT nya masing-masing.
Dana untuk RT hanya butuh Rp 259 M lebih (mengacu pada data BPS tentang jumlah RT sebanyak 2593 RT se Kaltara). Atau hanya 7,3 persen dari total APBD Kaltara 2024 sebesar Rp3,5 T (Perda no 9 tahun 2023).
Dengan mengambil 7,3 persen dana APBD untuk diserahkan pengelolaannya kepada masyarakat di tiap RT, program-program prioritas pembangunan yang direncanakan Yansen TP-H Suratno pun tidak akan terganggu. “Ini sudah melalui perhitungan dan perenungan panjang,” ujar Yansen TP.
Bicara prioritas, pasangan Cagub No.3 seperti menyiapkan masyarakat Kaltara dengan membangun koridor ekonomi guna menyambut hadirnya investasi besar seperti Kawan Industri Hijau Indonesia (KIHI, dulu KIPI) di Tanah Kuning, PLTA Mentarang, PLTA Sungai Kayan, PLTA Sungai Bahau dan PLTA Kayan Hilir. Tujuannya, agar masyarakat Kaltara mendapat akses dengan hadirnya investasi-investasi besar itu.
Sementara di sektor riil sebagai kekuatan ekonomi daerah, Yansen TP – H Suratno, akan fokus pada memanfaatkan potensi sumber daya Pertanian Tanaman Pangan, Perikanan, Peternakan, Perkebunan dan Kelautan. (paktaniku)