“Bukan salah rakyat jika tidak berdaya. Pemimpinlah yang salah, karena tidak pernah memberi kepercayaan”
Dr Yansen TP, M.Si
Itulah prinsip pembangunan Dr Yansen TP, M.Si, sehingga menjadikan pembangunan berbasis komunitas melalui RT, sebagai langkah strategis dalam pemerataan pembangunan.
Tidak ada dalam kamus Yansen TP, kata mudah-mudahan. Yang ada adalah harus . Taro ada Tarao Gau, lakukan apa yang kau ucapkan. Tuhan tergantung prasangka hambanya. Jika yakin, Tuhan pasti membantu.
Diawal karir ASN-nyi, Yansen TP pernah mengurusi Gubernur. Berinteraksi, melayani pimpinan dalam segala kelengkapan fasilitas, dia rasakan. Lalu ditugasi menjadi camat di pedalaman Kaltim, melayani masyarakat yang hidup apa adanya, dalam segala keterbatasan.
Yansen TP dipaksa, bagaimana membangun dengan keterbatasan. Disinilah, awal bagaimana rasa percaya kepada masyarakat itu tumbuh.
“Di sana saya merenung, mengapa mereka bisa bertahan hidup? Tekad mereka kuat, tetapi mereka tidak berdaya karena tidak ada kesempatan,”.
Itulah yang membentuk karakter kempimpinan Dr Yansen TP. Selalu percaya pada rakyat. Apapun bentuknya dan darimana pun dia berasal.
Kini, pola pembangunan komunitas berbasiskan RT dan mengembalikan peran RT sebagai operasionalitas pembangunan desa, mulai ditiru banyak daerah.
Di Kaltim, Kutai Kartanegara mulai menggelontorkan dana RT meskipun belum sebesar di Kabupaten Malinau. Di Jambi dan Bengkulu, program dana RT pun menjadi program prioritas beberapa pasangan calon kepala daerah. Bahkan di DKI Jakarta, program yang sama juga menjadi program unggulan salah satu pasangan calon gubernur.
Tidak salah jika Dr Yansen TP, M.Si berharap, program dana RT ini suatu waktu nanti akan menjadi program nasional.
“Sudah 79 tahun kita merdeka, tetapi kondisinya ngono-ngono wae,” ujar Mayjen (Purn) H Suratno, S.I.P, M.I.Pol calon wakil gubernur pendamping Dr Yansen TP.
79 tahun, program pembangunan semua datangnya dari atas ke bawah. Hasilnya seperti saat ini, tidak terjadi pemerataan.
Dr Yansen TP menerobos pola itu dengan memberi kewenangan anggaran kepada RT agar pembangunan datang dari bawah. RT sebagai basis pembangunan.
“Rakyat adalah objek dan subjek pembangunan. Beri mereka kepercayaan dan dana agar mereka sibuk membangun apa yang mereka butuhkan. Jangan hanya di atas yang sibuk,” ujar Yansen TP. (paktaniku)