Beruntung Kalimantan Utara memiliki satu kandidat calon gubernur dari pejuang pembentukan lahirnya Provinsi Kaltara. Figur yang benar-benar memahami filosopi lahirnya Kaltara, serta mengetahui seluk beluk Kaltara dari ujung Timur di Tanah Kuning hingga ujung Utara di Pulau Sebatik di Nunukan pun dari Pulau Bunyu hingga Kecamatan Krayan.
Dari 3 calon Gubernur, hanya Dr Yansen TP yang berjasa dalam lahirnya provinsi ini. Dari awal semangat pembentukan Kaltara digelorakan mahasiswa, Yansen TP sudah berkontribusi. Tidak berlebihan jika dikatakan, Yansen TP memahami Kaltara jengkal demi jengkal pembentukan Kaltara, begitupun pemahamannya akan potensi alam dan manusianya.
Lalu bagaimana Yansen TP melihat pembangunan Kaltara dan apa konsep yang akan dia lakukan bersama Mayjen (purn) H Suratno, S.I.P, M.I,Pol nanti jika memimpin Kaltara?
Point utama yang diletakkan pasangan Y3SS dalam visi misinya adalah peran dan keterlibatan masyarakat dalam mengelola pembangunan. Itu dikatakan sebagai cerminan dari kualitas pembangunan.
Pembangunan yang benar dalam kacamata Yansen TP, adalah pembangunan yang berorientasi pada jiwa. Ini sering diungkapkan membangun peradaban masyarakat. Bagaimana mencapai itu? Sikap dan pola pikir masyarakat harus dikelola dengan baik sehingga menjadi kekuatan pembangunan.
Yansen TP membuktikan itu ketika dua periode memimpin Malinau. Apa yang dia torehkan disana, tidak lekang dengan bergantinya kepemimpinan. Yansen TP tetap menjadi cerita manis, masyarakat Malinau.
Sayangnya, ketika berada dibarisan pemimpin Kaltara dalam 3 tahun ini, Yansen TP tidak dapat berbuat. Posisinya sebagai wakil gubernur, tidak memberikan ruang yang cukup untuk mengekspresikan pemikirannya. Itu yang membuat partai-partai, mendorongnya untuk tampil sebagai pemimpin Kaltara lima tahun mendatang.
Yansen melihat, Kalimantan Utara memiliki banyak keunggulan. Sumber daya alam dan heterogennya suku yang mendiami provinsi ini serta kondisi geografis, adalah kekayaan. Namun jika salah mengelolanya, akan fatal akibatnya.
Bisa dibayangkan, Kalimantan Utara adalah catchment area (daerah resapan) bagi Kalimantan Timur. Hampir seluruh aliran sungai di Kalimamtan Timur hulunya ada di Kaltara. Jika di Kaltara terjadi masalah, imbasnya bukan hanya Kaltara, tetapi Kalimantan Timur pun akan terdampak. Itu salah satu peran, vitalnya Kaltara.
Begitupun dengan kawan hutan. Kaltara memiliki 1,5 juta hektar hutan perawan dalam Kawasan Taman Nasional Kayan Mentarang (TNKM). Hutan ini adalah brand Indonesia. Oleh dunia internasional diakui sebagai penyedia kebutuhan udara dunia. Itu yang memunculkan istilah Heart of Borneo (HOB), jantung nya Bornoe.
Di darat Kaltara kaya. Begitupun di laut dan di perairan. Sektor perikanan adalah potensi perikanan yang harus dikelola dengan baik. Ini salah satu konsentrasi program pasangan Y3SS untuk membangun kekuatan ekonomi.
Potensi Kalimantan Utara harus dikelola dengan benar. Kita harus memahami dan menyadari, bahwa seorang kepala daerah harus memiliki pengusaan secara filosofis dan teknis daerahnya. Kepala daerah adalah penggerak sistem pemerintahan yang wajib dihidupkan dan dijalankan secara konsisten dalam membangun bangsa dan negara.
Pemahaman ini harus tumbuh di hati seluruh masyarakat sehingga tidak keliru memahami arti penting seorang Kepala Daerah, sehingga salah menentukan kreteria kepala daerah..
Dari gambaran ini, dapat dipahami bahwa kepala daerah harus memahami secara detail kondisi daerahnya, tidak saja wilayahnya, tetapi juga seluruh potensi sumber daya manusia yang ada di dalamnya. (paktaniku)