Persentase masyarakat Kaltara yang perlu mendapat perhatian masih sangat tinggi. Ditambah dengan masih rendahnya standar fasilitas kesehatan memaksa banyak masyarakat harus datang ke rumah sakit rujukan kota di Tarakan. Meskipun Badan Penyelenggaran Jaminan Sosial (BPJS) telah menanggung biaya pengobatan, namun masalah tempat tinggal bagi keluarga pasien, menjadi masalah tidak kalah merepotkan.
Pasangan Gubernur Dr Yansen TP, M.Si – Mayjen (Purn) H Suratno, S.I.P,M.I.Pol, melihat ini sebagai sebuah masalah yang harus diatasi.
Menyediaan rumah singgah di setiap daerah yang menjadi rujukan masyarakat dari pedalaman dan perbatasan saat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang memadai, dijadikan salah satu dari program prioritas pasangan Yanse TP-Suratno.
Di sektor pendidikan, pasangan ini tetap mengalokasikan anggaran bantuan pendidikan berupa beasiswa kepada pelajar dan mahasiswa dari Kaltara yang berprestasi dan tidak mampu.
Bantuan beasiswa untuk pendidikannya, juga dibarengi dengan penyediaan fasilitas pendukung, seperti perbaikan atau renovasi asrama mahasiswa di sejumlah kota yang benar-benar menjadi tujuan mahasiswa Kaltara menempuh pendidikan.
Di sektor ekonomi, Yansen TP – Suratno, berkomitmen menghidupkan hubungan lintas batas antara negara tetangga, untuk menghindari maraknya perdagangan gelap (black market) di perbatasan.
Potensi perdagangan lintas batas di Kalimantan Utara sebagai salah satu wilayah perbatasan NKRI memiliki peluang ekonomi, jika dikelola secara resmi. (paktaniku)