Jenis ini pertama kali muncul di daerah Liguria, Italia, pada abad ke-19. Awalnya Ras ini bernama “Italia” atau “Livorno” sesuai dengan kota di Italia di mana mereka dikembangkan. Entah kapan ayam ini berubah nama menjadi White Leghorn. Di Indonesia, Ayam ini juga memiliki kehadiran yang cukup signifikan dalam industri peternakan.
Seperti namanya, ayam ini memiliki ciri berbuluh dominan putih dengan bulu halus dan berkilau. Meskipun ada variasi warna lain seperti hitam, cokelat, atau belang-belang. Ukuran tubuhnya kecil dan proporsional sehingga Nampak cukup elegan, berbeda dengan ayam peterlur pada umumnya yang berbadan bongsor.
Berat rata-rata untuk pejantan 2 – 2,5 kilogram, sementara ayam betina beratnya sekitar 1,5 – 2 kilogram. Dengan ukuran badan yang kecil, ayam ini memiliki kemampuan bergerak yang baik.
Selain postur yang ramping, ciri lain yang membedakan ayam ini dengan yang lain adalah jengger. Warna jengger merah atau orange dan lebih cerah, mencolok, cukup besar, dan tegak. Jengger yang berwarna cerah ini menjadi indikator kesehatan ayam, karena warna yang pucat atau kusam dapat menunjukkan masalah kesehatan.
Selain produktifitas telur yang tinggi, ukuran telur white leghorn yang cukup besar dengan cangkang yang kuat.
Kombinasi antara ukuran tubuh yang kecil dan kemampuan bertelur yang tinggi membuat ayam ini menjadi pilihan yang populer di industri peternakan. Karena dengan keagresifannya, beternak ayam ini lebih tepat menggunakan kandang umbaran daripada kandang baterai.
Dalam satu tahun, seekor ayam bisa menghasilkan sekitar 280-320 telur. Jumlah ini dapat berbeda-beda antara satu individu dengan individu lainnya. Tertarik beternak ayam White Leghorn? (paktaniku)