Membaca Visi Misi Calon Gubernur yang disusun pasangan Dr Yansen TP-Mayjen (purn) H Suratno setebal 32 halaman, membangkitkan semangat dan harapan besar bagi masyarakat Kaltara. Apalagi di tengah kesulitan ekonomi seperti saat ini.

Harapan itu tumbuh, karena Yansen TP memposisikan segala potensi lokal, baik manusia apalagi sumber daya alam sebagai keunggulan Kaltara yang harus dikembangkan. Sederhananya begini, masyarakat Kaltara lah yang mengelola sendiri semua potensi yang ada. Bukan siapa-siapa. Itulah harapan yang selama ini tidak pernah ada.

Kaltara mandiri, berdaya saing, maju dan sejahtera. Itulah garis besar visi pembangunan Dr Yansen Tp- Suratno. Kemandirian diartikan bahwa, seluruh elemen masyarakat di Kalimantan Utara mampu merencanakan, mengelola dan memanfaatkan semua sumber daya alam yang ada, tanpa harus tergantung kepada pihak luar. Ini angin segar bagi seluruh warga Kaltara. Kita tidak lagi penonton di rumah kita.

Begitupun dalam merumuskan kebijakan pembangunan. Yansen TP yakin, Sumber Daya Manusia (SDM) di Kaltara mampu melakukannya. Lagi-lagi tanpa harus tergantung dengan pihak luar. Kaltara mampu memberdayakan masyarakat lokal untuk berperan aktif dalam pembangunan.

Dalam sektor ekonomi juga demikian. Semua dapat mencapai kemandirian, dengan memanfaatkan potensi dan sumber daya manusia Kalimantan Utara. Cita-cita kemandirian ini, juga menjadi cita-cita lahirnya provinsi Kalimantan Utara.

Berdaya saing.

Yansen TP yakin, potensi yang dimiliki Kalimantan Utara mampu bersaing dan memiliki keunggulan. Swasta dan seluruh elemen masyarakat, memiliki kemampuan berkompetisi secara sehat, efektif dan kreatif dalam berbagai bidang. Karenanya, dibutuhkan peningkatan kualitas melalui berbagai pendidikan dan pelatihan serta pemanfaatan teknologi dan perbaikan infrastruktur guna mendukung mobilitas berbagai sektor menjadi efektif dan efisien.

Maju

Kaltara maju, dalam sumber daya manusia, kesehatan dan pemberdayaan serta pertumbuhan ekonomi daerah yang tinggi, stabil dan berkelanjutan. Demikian pula dalam hal pelayanan publik, harus tercipta pelayanan publik yang prima, adaptiv serta responsive terhadap kebutuhan masyarakat. Kemajuan ini juga dibuktikan dengan terwujudnya tata kelola pemerintahan yang baik, transparan dan akuntabel dengan terjadinya transformasi di berbagai sektor yang berbasiskan teknologi, sesuai dengan perkembangan era teknologi.

Kesejahteraan

Tujuan akhir dari rangkaian pembangunan Kaltara, adalah terwujudkan kesejahteraan masyarakat Kaltara. Kesejahteraan itu, tercermin dari tumbuhnya keseimbangan, keadilan dan keberlanjutan serta terpenuhinya kebutuhan materil dan non materil seluruh elemen masyarakat.

“Masyarakat harus memiliki akses yang kuat terhadap ketersediaan pangan, layanan kesehatan, pendidikan dan keagamaan. Begitupun terhadap ketersediaan energi dan kebutuhan dasar air bersih,” demikian ditulis dalam buku visi misi pasangan Y3SS.

Kesejahteraan digambarkan dengan adanya rasa aman, nyaman dan damai dalam kehidupan sehari-hari serta terbangunnya fungsi sosial yang kondusif dalam keberagaman dan kemajemukan masyarakat.

Masyarakat memiliki jaminan terpenuhinya hak-hak dasarnya dan perlindungan, tanpa adanya diskriminasi dalam berbagai aspek kehidupan. Semua memiliki kesempatan dan berperan dalam pembangunan. Sehingga pada akhirnya, standar hidup masyarakat meningkat, terjadi pemerataan dan hilangnya kesenjangan sosial, karena terpenuhinya akses dan fasilitas dasar berupa pendidikan, kesehatan, perlindungan, pemukiman dan tata ruang. (paktaniku)