Rp124,4 T untuk Ketahanan Pangan Nasional

Sunday, 25 August 2024 15:53:45 | 287 views

Penulis: paktanik
Editor: paktanik
Perlu terobosan baru mengurangi ketergantungan pasokan pangan utama dari luar Kaltara. Kaltara punya potensi sawah yang cukup memenuhi kebutuhan pangan, jika dikelola secara bijak dan tepat. (paktaniku)
Perlu terobosan baru mengurangi ketergantungan pasokan pangan utama dari luar Kaltara. Kaltara punya potensi sawah yang cukup memenuhi kebutuhan pangan, jika dikelola secara bijak dan tepat. (paktaniku)

Ketersediaan pangan secara nasional, menjadi perhatian serius pemerintah. Ini tergambar dari digelontorkannya dana yang lebih besar dari tahun 2024 untuk sektor pangan.

Tahun 2025, anggaran ketahanan pangan mengalami penambahan dari Rp108,8 Triliun di tahun 2024 menjadi Rp124,4 Triliun pada tahun 2025. Kenaikan angka untuk anggaran ketahanan pangan secara nasional itu, tergambar dalam Nota Keuangan yang disampaikan Presiden Joko Widodo.

“Untuk mendorong produktivitas, menjaga pasokan dan keterjangkauan harga pangan maka diperlukan penguatan lumbung pangan dan jaringan irigasi,” ujar Presiden dalam pidato Presiden Nota Keuangan RAPBN 2025, Jumat, 16 Agustus 2024, seperti yang ditulis pada laman : pertanian.go.id

Peningkatan anggaran negara untuk sektor adalah upaya peningkatan produktifitas, keterjangkauan harga pangan dan perbaikan distribusi produksi pertanian.

Sementara itu, Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Sudaryono mengaku optimis pembangunan pertanian ke depan akan semakin kuat. Keyakinan Wamentan sejalan dengan capaian jajaran Kementan di tahun ini yang dinilai sudah cukup berhasil.

“Kita optimis kementerian pertanian pada tahun 2024 ini telah meningkatkan potensial tanam yang tadinya 1 kali panen jadi 2, lalu 2 jadi 3. Dan kalau kita lihat, luas tanam padi kita naik di mana saat ini mencapai 1 juta hektare dari target 1,7 juta hektare. Artinya kalau ini mampu kita penuhi, tahun depan kalau bisa tidak impor lah,” katanya.

Wamentan menambahkan, fokus jajaran kementan adalah peningkatan target-target produksi komoditas strategis seperti jagung dan padi. Ini dimaksudkan untuk mengembalikan posisi ekspor kembali ke posisi puncak di berbagai negara dunia.

“Kita akan optimalkan lahan rawa, pompanisasi, kemudian cetak sawah, termasuk juga modernisasi alat pertanian serta memperkuat penyuluh pertanian sebagai ujung tombak yang membina dan membimbing petani di lapangan,” jelasnya. (paktaniku)

Tag

Rekomendasi

Newsletter

Polling Cepat

Siapakah calon pemenang di Pilkada pilihanmu.?

  • Nama 1 (0%, 0 Votes)
  • Nama 2 (0%, 0 Votes)
  • Nama 3 (0%, 0 Votes)
  • Nama 4 (0%, 0 Votes)

Total Voters: 0

Loading ... Loading ...

berita populer

Pengunjung

  • Pengunjung Hari Ini588
  • Kunjungan Hari Ini687
  • Total Pengunjung121331
  • Total Kunjungan132436
  • Pengunjung Online5