Produksi Padi Kaltara Turun Dalam 3 Tahun. Hanya Malinau yang Naik

Tuesday, 24 September 2024 19:07:26 | 413 views

Penulis: paktanik
Editor: paktanik
Tabel produksi padi Kaltara. (www.bps.go.id)
Tabel produksi padi Kaltara. (www.bps.go.id)

Secara umum, produksi padi di Kalimantan Utara, mengalami penurunan dalam 3 tahun terakhir. Penurunan produksi padi ini, terjadi akibat turunnya luasan panen. Dalam angka yang disajikan Badan Pusat Statistik (BPS), produksi padi di Kaltara di tahun 2021 sebesar 29.967 ton, naik di tahun 2022 menjadi 30.533 ton, dan turun tajam di tahun 2023 menjadi 24.347 ton.

Dari 5 Kabupaten Kota di Kalimantan Utara, hanya Kabupaten Malinau yang memperlihatkan peningkatkan produksi. Begitupun dengan luasan panen memperlihatkan trend peningkatan. Sebaliknya, di empat kabupaten kota, mengalami penurunan tajam.

Masih dari data Badan Pusat Statistik, luasan panen di Malinau tahun 2021 seluas 1.374 hektar. Meningkat menjadi 1.520 hektare di tahun 2022, dan meningkat lagi menjadi 1.537 hektar di tahun 2023.

Pertumbuhan luasan panen ini berbanding lurus dengan produksi padi yang terus mengalami peningkatan. Tahun 2021 produksi padi di Malinau sebanyak 4.091 ton, kemudian di tahun 2022 menjadi 5.333 ton dan di tahun 2023 menjadi 5.372 ton.

Sebaliknya terjadi di Kabupaten Bulungan. Di sini justru mengalami penurunan yang sangat signifikan dalam hal luasan panen dan produksi padi. Padahal daerah ini diharapkan dapat menjadi salah satu penyanggah pangan untuk Kaltara, karena potensi pertaniannya cukup besar.

Di Kabupaten Bulungan, luasan panen tahun 2021 adalah 3.954 hektar turun menjadi 3.341 hektar di tahun 2022 dan turun lagi menjadi 2.667 hektar di tahun 2023. Ini diikuti dengan produksi padi yang turun dari tahun ke tahun.

Tahun 2021 masih berada di posisi 13.010 ton kemudian turun menjadi 11.626 ton di tahun 2022 dan turun lagi menjadi 10.347 ton di tahun 2023.

Trend produksi pangan di dua daerah yang potensial menjadi penyanggah pangan di Kalimantan Utara ini harus mendapat perhatian serius para calon kepala daerah. Dengan potensi lahan yang ada, seharusnya produksi pangan di Kalimantan Utara bisa surplus dalam waktu lima tahun ke depan jika sektor pertanian diseriusi. Jika tidak, penurunan seperti yang terjadi di Kabupaten Bulungan akan menjadi masa depan yang suram bagi pertanian di Kalimantan Utara.

Bagaimana Kabupaten Malinau bisa memperlihatkan trend pertumbuhan produksi pangannya dari tahun ke tahun? Dokohandoko, Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) Pertanian kepada paktaniku.com mengungkapkan, perhatian pemerintah kepada petani di Kabupaten Malinau memang cukup bagus. Selain berbagai macam bantuan, perhatian langsung baik kepada perorangan maupun kepada kelompok tani yang dapat meningkatkan produksinya juga diberikan pemerintah.

“Disini, petani, baik perorangan atau kelompok, disediakan reward jika mereka berhasil meningkatkan produksi padinya. Begitupun dengan serapan gabah,” ujar Doko.

Program reward kepada petani ini diakui Doko sudah dilakukan sejak era Dr Yansen TP periode pertama memimpin Kabupaten Malinau. Dan karena program itu sukses meningkatkan produksi pertanian, maka program itu hingga saat ini masih terus dilanjutkan. (paktaniku)

 

Rekomendasi

Newsletter

Polling Cepat

Siapakah calon pemenang di Pilkada pilihanmu.?

  • Nama 1 (0%, 0 Votes)
  • Nama 2 (0%, 0 Votes)
  • Nama 3 (0%, 0 Votes)
  • Nama 4 (0%, 0 Votes)

Total Voters: 0

Loading ... Loading ...

berita populer

Pengunjung

  • Pengunjung Hari Ini315
  • Kunjungan Hari Ini358
  • Total Pengunjung70700
  • Total Kunjungan78023
  • Pengunjung Online4