Penghasilan Tidak Menentu, Sawit Mandiri Dinanti Warga

Tuesday, 27 August 2024 12:51:41 | 475 views

Penulis: paktanik
Editor: paktanik
Cuaca panas di tengah areal kebun kelapa sawit yang baru dibuka lagi oleh BMF, tidak menghalangi antusias warga Peso mengikuti penjelasan program Sawit Mandiri . (foto/paktaniku)
Cuaca panas di tengah areal kebun kelapa sawit yang baru dibuka lagi oleh BMF, tidak menghalangi antusias warga Peso mengikuti penjelasan program Sawit Mandiri . (foto/paktaniku)

Hati siapa yang tidak terharu, ketika mendengar ungkapan polos warga dari daerah hulu yang mengaku, penghasilan mereka sebagai petani hanya sebatas cukup buat makan saja. Padahal negara ini subur. Tongkat dilempar pun bisa tumbuh. Tetapi itulah realita sebagian besar masyarakat saat ini.

Begitulah atmosfer pertemuan warga sejumlah desa dari Kecamatan Peso dan Peso Hilir saat berkunjung ke Bulungan Agro Farm (BMF) milik Cheito Karno. Meskipun diantara beberapa sudah berusia sepuh, namun semangat mendapatkan penghasilan rutin dari profesi petani, lewat program yang ditawarkan pasangan Bakal Calon Bupati Dr Datu Iman Suramenggala-Cheito Karno, memompa semangat mereka.

Apalagi saat salah satu warga yang menjadi mitra Cheito Karno, hadir memberikan testimoni, membuat antusias warga Peso semakin terasa.

“Penghasilan kami tidak tentu. Hasil tanam padi, hanya cukup buat makan saja,” ungkap seorang ibu yang nampak khusyuk mendengarkan penjelasan Cheito Karno.

Wajar, sebagai besar masyarakat yang tinggal di daerah-daerah Hulu seperti Peso bertani,  sebatas menerapkan pola pertanian tradisional seperti membuka ladang untuk tanam padi. Setiap panen, hanya mampu menghasilkan beberapa kaleng padi. Jangan untuk dijual, untuk kebutuhan keluarga saja, hanya bertahan beberapa bulan.

Kondisi petani dengan penghasilan tidak menentu inilah yang membuat pasangan DR Datu Iman Suramenggala, S.Hut, M.ScCheito Karno menjadikan program sawit mandiri sebagai salah satu program andalan mereka. Cheito Karno bahkan berkomitmen, akan menghabiskan waktu nya sebagai wakil bupati, mengunjungi desa setiap bulannya, mengawal dan mengevaluasi program ini.

“Saya akan hidupkan lagi Kelompencapir seperti seperti zaman pak Harto. Saya akan datang bertemu warga dari desa ke desa, menginap di desa dari hilir ke hulu, tiap bulan. Itu jika masyarakat memberikan kepercayaan kepada kami memimpin Bulungan,” seloroh Ashe yang direspon dengan semangat para petani.

“Saya tidak ahli duduk rapat di kantor. Yang ahli itu pak Datu Iman. Saya ini ahli pertanian, jadi kerjaan saya mengelilingi warga dari Desa ke desa. Ya…., paling ngantor kalau kangen sama bupati. Itu kalau masyarakat Bulungan memberi kami kepercayaan memimpin Bulungan,” ucapnya.

Pola berbagi tugas  ini, sudah diterapkan pasangan Dr Datu Iman Suramenggala, S.Hut – Cheito Karno, sejak masa pencalonan. Urusan administrasi menjadi tugas Datu Iman, sementara urusan mengunjungi warga menjadi tugas dari Cheito Karno. “Itu sudah komitmen kami, makanya kami berpasangan,” ungkap Cheito Karno. (paktaniku)

Rekomendasi

Newsletter

Polling Cepat

Siapakah calon pemenang di Pilkada pilihanmu.?

  • Nama 1 (0%, 0 Votes)
  • Nama 2 (0%, 0 Votes)
  • Nama 3 (0%, 0 Votes)
  • Nama 4 (0%, 0 Votes)

Total Voters: 0

Loading ... Loading ...

berita populer

Pengunjung

  • Pengunjung Hari Ini588
  • Kunjungan Hari Ini687
  • Total Pengunjung121209
  • Total Kunjungan132312
  • Pengunjung Online4