Sejak minggu ke empat Agustus, petani di Desa Long Beluah di Kecamatan Tanjung Palas Barat Kabupaten Bulungan mulai memasuki musim panen padi sawah. Sekitar 25 hektar sawah aktif akan dipanen hingga akhir September ini.
Nasir, warga Long Beluah kepada paktaniku.com mengatakan, saat ini hampir setiap hari warga dengan sistem tenguyun (gotong-royong) berpindah-pindah membantu sesama warga yang melakukan panen.
“Tahun ini produksi cukup bagus. Rata-rata untuk 1 hektarnya bisa menghasilkan 100 karung gabah,” ujarnya.
Dengan demikian, diperkirakan hasil produksi sawah tahun ini di Long Beluah per hektarnya bisa mencapai 5 ton gabah. “Ini masih bisa kami tingkatkan. Kalau kebutuhan tanaman utamanya pupuk dan pengendalian hama terpenuhi,” lanjutnya.
Padi yang dibudidayakan warga Long Beluah adalah jenis padi Inpari, yang dipanen setelah 3 bulan sejak tanam.
Kunci utamanya untuk meningkatkan produksi menurut Janating, adalah ketersediaan pupuk dan pengendalian hama. Untuk saat ini petani di Long Beluah sangat tergantung dengan pupuk subsidi. Untuk padi pupuk NPK dan Urea. Harga di Long Beluah berkisar 150 per zak.
“Sebenarnya harga subsidinya jika di Tanjung Selor itu, hanya sekitar Rp125 ribu per karung. Tetapi karena ongkos angkut ke Long Beluah, maka harganya menjadi Rp 150 ribu,” jelasnya.
Bagaimana dengan hasil panennya? Dikatakan, sudah menjadi kebisaan warga, hasil panen hanya untuk memenuhi kebutuhan saja. Jarang ada yang menjual ke kota. “Kita disini hanya untuk dimakan saja. Ya paling ada yang jual jika ada kebutuhan mendesak saja. Tetapi kami utamakan untuk dikonsumsi di sini saja,” ungkapnya.
Melihat potensi yang ada, peningkatan produksi sawah di sepajang sungai Kayan ini masih sangat memungkinkan. Hanya saja bagaimana pola dan konsep ke depan yang harus diterapkan agar produksi petani tidak saja cukup untuk dimakan, namun bisa menjadi komoditi yang dijual di pasaran sehingga perekonomian petani dapat meningkat. Utamanya penyediaan pupuk dan obat pengendalian hama tepat waktu.
“Itu memang yang kami harapkan untuk ke depan, supaya produksi padi dari sini bisa dipasarkan,” tandasnya. (paktaniku)