Krayan, Ikon Organik

Sunday, 15 June 2025 19:34:14 | 180 views

Penulis: paktanik
Editor: paktanik
IMG-20250615-WA0000

Dataran Tinggi Krayan, adalah ikon pertanian organik. Alam dan budayanya menyimpan ke khasan sendiri untuk masa depan. (foto/gun)

Bercocok tanam dengan bahan alami, itulah pertanian organik. Cara bertani yang diwariskan orang-orang dulu. Cara bertani yang ada sejak istilah menanam itu ada.

Seiring waktu, cara bertani model itu, pelan-pelan mulai dilupakan. Gaya baru dengan meracuni lahan dari bahan-bahan sintetis, dibungkus dalam istilah ‘memupuk’ menggeser tradisi itu.

Padahal, sejak jaman nenek moyang ratusan tahun lalu, lahan yang mereka olah tanpa bahan sintetis itu, masih kita bisa rasakan manfaatnya hingga berapa generasi. Sementara lahan yang diolah dengan cara “moderen” , semakin hari semakin menurun kesuburannya.

Itu fakta yang diungkap dalam Hari Pertanian Organik (HPO) ke 8 di Tanjung Karya – Krayan Barat. Ketua Umum Persekutuan Dayak Lundayeh DR Yansen TP, tegas meminta agar segera dibuat standar nilai sistem pertanian organik yang harus dipegang masyarakat di Dataran Tinggi Krayan.

“Ini harus dibuat jika kita ingin tetap menjadi ikon organik,” ujarnya saat menjadi pembicara di HPO.

Krayan memang punya keunikan tersendiri dalam hal pertanian organik. Cara pertanian alami, dilakukan bukan hanya pada daerah – daerah tertentu atau pada satu atau dua komoditi saja, namun berlaku di semua wilayah dataran tinggi Krayan yang meliputi 5 kecamatan dan, pada semua produksi pertanian dan peternakan di Krayan.

Salah seorang rekan pelaksana HPO disaat diskusi santai mengatakan, “Jika Krayan memang menjadi sebuah Kabupaten, maka julukannya adalah Kabupaten Organik”. 

Keramahan alam Krayan harus dijaga. Banyak daerah yang mencoba menerapkan pertanian organik, tetapi hanya pada lokasi tertentu saja atau pada beberapa komoditi. 

Di Krayan berbeda. Bahkan untuk kebutuhan dapur seperti garam semua sudah disediakan alam secara alami. “Disini semua ada. Mau nasi, ada beras adan, mau kopi ada kopi krayan, mau gula, ada gula tebu,” ujar Yansen TP

Bahkan air nya pun organik. Untuk kebutuhan sehari-hari masyarakat, air dialirkan dari gunung yang masih terjaga ekosistemnya,yang sampai ke rumah-rumah warga tanpa melalui proses pengolahan dan tambahan bahan kimia.

Krayan adalah aset. Jika Kabupaten Malinau saat ini ditetapkan sebagai kabupaten konservasi dan menjadi aset dunia, Krayan pun bisa lebih dari itu. Hanya saja, bagaimana menjaga aset ini, secara turun temurun.

Itulah semangat yang dihasilkan dari HPO Tanjung Karya Krayan yang digelar tanggal 11-14 Juni lalu. 

Satu saat nanti, jika Krayan menjadi sebuah kabupaten, maka peraturan daerah tertinggi di sana dan menjadi acuan semua peraturan daerah adalah aturan organik. Krayan adalah organik. Dan organik ada di Krayan. (paktaniku)

 

Rekomendasi

Newsletter

Polling Cepat

Siapakah calon pemenang di Pilkada pilihanmu.?

  • Nama 1 (0%, 0 Votes)
  • Nama 2 (0%, 0 Votes)
  • Nama 3 (0%, 0 Votes)
  • Nama 4 (0%, 0 Votes)

Total Voters: 0

Loading ... Loading ...

berita populer

Pengunjung

  • Pengunjung Hari Ini415
  • Kunjungan Hari Ini506
  • Total Pengunjung120769
  • Total Kunjungan131860
  • Pengunjung Online5