Kalimantan Utara, punya peluang untuk menjadi penyanggah pangan nasional. Selain luasan lahan yang masih cukup terbuka, faktor cuaca di Kalimantan dan adanya aliran sungai yang sepanjang tahun teraliri air, menjadi alasan utama, pertanian khususnya persawahan di Kaltara, tidak akan terdampak dengan el nino. Seperti yang dikatakan Menteri Pertanian, Amran Sulaiman yang dirilis Kantor Berita Antara, tiga faktor penyebab menurunnya produksi padi tahun ini, adalah pengaruh el nino, alat dan mesin pertanian (alsintan) sudah tua, hingga bibit unggul yang berkurang.

“Kita punya banyak sungai yang sepanjang tahun teraliri air yang bisa dimanfaatkan untuk lahan sawah dengan system pompanisasi,” demikian dikatakan Andik Wahyunarto, Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Holtikultura Dinas Pertanian Kabupaten Bulungan kepada paktaniku.com.

Kondisi alam yang sangat mendukung ini, harusnya mendapat perhatian dan dijadikan peluang untuk mengambil posisi dalam penyediaan pangan nasional. Apalagi daerah Jawa dan Sulawesi yang selama ini menjadi barometer,  menghadapi masalah terhadap el nino.

Masalah ketersediaan pangan secara nasional, memang beberapa hari terakhir ini kembali menjadi perhatian pemerintah pusat. Menteri Dalam Negeri dalam salah satu rapatnya yang ditayangkan di kanal YT nya mewanti-wanti kepada seluruh kepala daerah untuk tidak tergoda dengan investor yang mengajukan izin pengalih fungsian lahan sawah menjadi fungsi lain.

Di Kabupaten Bulungan, jelas Andik, potensi sawah yang saat ini dipastikan masih terjaga dengan aman adalah potensi lahan sawah di Delta Kayan yang umumnya adalah lahan pasang surut. Namun di beberapa titik lainnya yang dulunya masuk sebagai daerah potensial untuk persawahan sudah ada yang berubah fungsi menjadi lahan perkebunan kelapa sawit oleh masing-masing pemiliknya.

Dari gambaran geografis dan potensi yang ada, Kaltara memiliki potensi besar untuk dijadikan lumbung pangan nasional. Namun perlu dukungan kebijakan dan kesamaan persepsi antara dinas-dinas teknis terkait, serta komitmen politis dari para kepala daerah di semua tingkatan.(paktaniku)