Ada salah seorang peneliti bidang pertanian mengatakan, pertanian itu mengajarkan 3 unsur. Hubungan baik dengan pencipta (Hablum minallah), hubungan baik dengan manusia (habblum minannas) dan hubungan baik dengan alam (Hablum minal alam). 

Tetapi saat ini, kemajuan bidang pertanian membuat banyak orang meninggalkan Hablum minal alam. Menjaga hubungan dengan alam, dilupakan karena banyaknya tawaran-tawaran bahan kimia instan yang dapat diaplikasikan kepada tanaman, agar cepat tumbuh subur dan menghasilkan serta jauh dari serangan hama. Tetapi sadarkah kita, bahwa dengan banyaknya penggunaan bahan kimia, akan menimbulkan banyak dampak buruk baik bagi manusia yang mengkonsumsinya maupun bagi lingkungan?

Lalu bagaimana solusinya?

Alam telah memberikan kita banyak bahan yang dapat dimanfaatkan di bidang pertanian. Kita bisa belajar di alam. Hutan yang tidak pernah dipupuk tetap bisa menumbuhkan tumbuhan secara subur. Buah hasil hutan tak pernah terganggu oleh hama, padahal tidak ada yang menyemprotnya dengan insektisida. Ada rahasia yang tersembunyi di alam. 

Jika bicara pertanian alami atau organik, tentu kita sudah biasa mendengar istilah pupuk organik padat maupun cair, yang dapat menjadi sumber nutrisi bagi tanaman. Tetapi bagaimana dengan pengendalian hama?

Alam pun ternyata menyediakan banyak tumbuhan yang dapat menjadi racun bagi perusak tanaman. Berikut paktaniku.com berbagi tips, beberapa tanaman di alam yang terbukti dapat dijadikan sebagai pengendali hama tanaman. Ini kami rangkum dari  berbagai sumber termasuk forum-forum pertanian yang kami ikuti secara aktif.

Ke tujuh  jenis tanaman yang bisa kita tanam di kebun untuk mengendalikan hama dan tentu akan ramah lingkungan adalah, Tuba, Mimba, Tembakau, Babadotan, Sirsat, Sereh Wangi dan Sirih. 

Tuba (Derris elliptica). Adalah tanaman merambat yang mengandung rotenon, racun alami yang efektif untuk membasmi hama kutu daun, ulat, dan wereng. Daun tuba ditumbuk halus dan dicampur air, kemudian disemprotkan pada tanaman.

Mimba (Azadirachta indica). Tanaman ini memiliki azadirachtin, senyawa yang mengganggu pertumbuhan dan reproduksi serangga. Daun mimba dikeringkan dan ditumbuk halus, kemudian dicampur air dan disemprotkan pada tanaman.

Tembakau (Nicotiana tabacum). Bahan utama pada rokok ini mengandung nikotin, racun saraf yang mematikan bagi serangga. Daun tembakau direndam dalam air dan disemprotkan pada tanaman.

Babadotan (Ageratum conyzoides L.). Tanaman ini mengandung senyawa flavonoid dan alkaloid yang bersifat antifeedant, mengganggu nafsu makan serangga. Daun babadotan ditumbuk halus dan dicampur air, kemudian disemprotkan pada tanaman.

Sirsat (Annona muricata). Memiliki kandungan senyawa acetogenin yang bersifat racun bagi serangga. Biji sirsak ditumbuk halus dan dicampur air, kemudian disemprotkan pada tanaman.

Serai wangi (Cymbopogon nardus). Serai atau Sereh wangi memiliki aroma yang dibenci serangga. Tanaman sereh wangi ditanam di sekitar kebun untuk mengusir hama.

Sirih (Piper betle) Dengan kandungan minyak atsiri yang bersifat antibakteri dan insektisida. Daun sirih direbus dan airnya disemprotkan pada tanaman.

Selain digunakan secara langsung, tiap-tiap tanaman ini bisa dikombinasikan satu sama lain untuk mendapatkan hasil yang lebih maksimal. Selain digunakan dengan menggunakan sari dari tanaman, hal lain yang bisa dilakukan adalah dengan menanam tanaman pengusir hama ini disela-sela tanaman. Selamat mencoba. (paktniku)