Duri Hitam, Miki atau Cavendish. Raja Top Survei Buahan Paling Laris Saat Ini

Saturday, 26 April 2025 18:05:13 | 242 views

Penulis: paktanik
Editor: paktanik
3 Jenis buah yang punya potensi ekonomi yang menjanjikan. Sesuai untuk dikembangkan di Kalimantan Utara. (int]
3 Jenis buah yang punya potensi ekonomi yang menjanjikan. Sesuai untuk dikembangkan di Kalimantan Utara. (int]

Sebuah flatform media khusus pertanian, melakukan survei terbuka tentang trend buah-buahan yang paling laris dan banyak diburu konsumen. Ternyata dari sekian banyak buah, Durian Duri Hitam, Alpukat Miki dan Pisang Cavendish menempati survei teratas sebagai buah paling diminati saat ini.

Agar semakin pahan dan tidak salah, paktaniku.com ingin berbagi kisah tentang tiga jenis buah yang kini menempati top survei sebagai buah-buahan paling diminati konsumen.

Kita mulai dari si raja buah Durian jenis Duri Hitam atau masyarakat China di Malaysia menyebutnya Durian Ochee.

Awalnya si Duri Hitam ditemukan di Kampung Lima Kongsi, Pulau Pinang, Malaysia, dan kemudian dikembangkan di Nibong Tebal oleh Leow Cheok Keong

Sesuai dengan namanya “duri hitam”, durian ini mempunyai ciri khas kulit luar dengan ujung duri yang berwarna hitam. Dijuluki Oche oleh masyarakat Cina di Malaysia dikarenakan mempunyai rasa lemak, manis, creamy, dan sedikit rasa pahit setelah memakannya.

Durian duri hitam awal mulanya dikembangkan di di Propinsi Wellesley, Penang, Malaysia pada sekitar tahun 1980-an. Namun Durian ini muncul dan dikenal oleh masyarakat Malaysia sekitar tahun 2005.

Durian duri hitam ini merupakan Pemenang Anugerah Durian Terbaik Pulau Pinang Tahun 2011 dan tahun 2012 durian duri hitam ini berhasil memenangkan penghargaan sebagai durian terbaik nasional yang diadakan oleh Kementerian Pertanian Malaysia. Bahkan durian duri hitam berhasil menyabet sebagai juara nasional sebanyak 3 kali berturut-turut mengalahkan durian musangking yang sudah lebih dulu terkenal

Salah satu cara untuk mengenali durian duri hitam adalah bentuknya yang bulat seperti labu dan agak berbeda dengan durian lainnya. Ciri keduanya adalah warna kulitnya yang berwarna hijau dan sedikit keabu-abuan. Durian duri hitam ini mempunyai warna duri yang sama durinya seperti durian lainya. Pada ujung duri tersebut terdapat warna pirang gelap.

Bagian bawah durian ini berwarna pirang gelap dan tidak ada duri di bagian tersebut. Garisan berwarna pirang gelap juga kelihatan bersambung dengan bagian bawah yang bisa dijadikan tanda untuk membelah durian jenis ini.

Bagian tangkai durian jenis ini agak pendek dan berwarna hitam pada bagian tengah. Sehingga muncul teori yang mengatakan bahwa ciri tersebutlah yang menjadi asal usul bagi nama durian ini.

Apukat Miki

Tak banyak yang mengetahui, jika Alpukat yang cenderung bulat sedikit lonjong ini, adalah maha karya seorang pegawai negeri sipil sekaligus praktisi pertanian asal Kota Depok.

Ya, dia adaah Haji Yunus Junaidi. Dia meneliti alpukat varietas mentega yang memiliki keunggulan dari bentuk buah, tektur dan rasanya.

Puluhan tahun dia melakukan riset/penelitian, dibantu tim dari Institut Pertanian Bogor (IPB). Hasilnya, Haji Yunus mampu mengubah alpukat biasa menjadi buah alpukat luar biasa

Tak hanya bentuk dan rasa buahnya, Haji Yunus juga berhasil meningkatkan kadar enzim anti hama sehingga pohon dan buah tahan terhadap serangan ulat, serta mempercepat usia panen buah menjadi 3 hingga 4 tahun. Padahal alpukat biasa membutuhkan waktu 8 sampai 10 tahun untuk berbuah

Alpukat hasil riset Haji Yunus juga unggul ukuran, mencapai 400 hingga 600 gram. Daging buahnya tebal tak berserat, warnanya kuning seperti mentega. Rasanya manis, dan enak dimakan meski tanpa dicampur gula/pemanis.

Lantaran keberhasilannya, alpukat hasil penelitian Haji Yunus tersebut dinamai MiKi, akronim dari nama ibu dan ayahnya, Miah dan Kinan.

Selanjutnya pada tahun 2009, Haji Yunus semakin fokus mengembangkan budidaya pertanian alpukat Miki secara nasional. Hingga kini cukup banyak yang meminta pengiriman bibit alpukat MiKi, mencapai 30.000 bibit per tahun

Pisang Cavendish

Pisang Cavendish adalah pisang yang laris. Pisang Cavendish ini populer di banyak negara. Harga jualnya juga dinilai bagus. Banyak petani saat ini berusaha membudidayakannya.

Ada yang bilang bahwa pisang Cavendish adalah pisang Ambon putih. Namun ada pula yang berpendapat bahwa pisang Cavendish adalah spesies tersendiri.

Pisang Cavendish sebenarnya sudah ditemukan pada tahun 1834, ketika pisang ini didatangkan dengan kapal dari Mauritius di Afrika Timur ke Inggris. Seorang bangsawan Inggris bernama William Cavendish adalah orang yang menerima kiriman pisang tersebut.

Teman William Cavendish yang bernama Joseph Paxton kemudian membudidayakan pisang tersebut di rumah kaca milik di Chatsworth House, daerah Inggris tengah.

Pisang yang dibudidayakan di Chatsworth itu kemudian dikirim ke berbagai tempat di Pasifik pada tahun 1850an. Pisang tersebut kemudian berkembang sampai di daerah Amerika Latin dan Karibia.

Pisang Cavendish awalnya bukanlah pisang yang dianggap unggulan. Sebab saat itu, berbagai perkebunan pisang di Amerika Tengah ditanami pisang varietas Big Mike atau Gros Michel.

Gros Michel ini di Indonesia biasa disebut dengan pisang Ambon. Banyak masyarakat Indonesia yang paham bahwa pisang Ambon adalah pisang unggulan, dengan kulitnya yang tebal dan rasa buahnya yang manis dan lezat.

Namun, m tahun 1890, penyakit Fusarium mulai muncul di perkebunan pisang Amerika Tengah. Dengan pelan dan pasti, Fusarium membuat pisang layu dan menghancurkan banyak perkebunan

Gros Michel semakin memprihatinkan. Jenis pisang itu hampir punah karena terus dihajar oleh Fusarium dan belum ada obat yang bisa menghentikan hama tersebut.

Akhirnya, pisang Cavendish dipilih dan dicoba untuk ditanam di bekas perkebunan Gros Michel. Tak dinyana, Cavendish tumbuh dengan baik dan tahan terhadap jamur yang telah menghancurkan Gros Michel

Setelah itu, para pengusaha meyakini bahwa pisang Cavendish tahan terhadap hama Fusarium sehingga terus dikembangkan.

Sebelum pisang Cavendish berkembang lebih jauh dengan berbagai inovasi, varietas pisang ini yang terkenal adalah “Dwarf Cavendish, Grande Naine, dan Lacatan.”

Dwarf Cavendish atau Cavendish Kurcaci ini seperti namanya, batang pohonnya pendek. Ia tahan terhadap angin dan lebih mudah ditata. Varietas ini banyak yang sudah dibudidayakan dan bersanding dengan Grande Naine.

Sedangkan Grande Naine adalah varietas Cavendish yang kini lebih dikenal dengan nama pisang Chiquita, merujuk kepada merek yang memproduksinya, Chiquita Brands International.

Kemudian ada pisang Lacatan atau Masak Hijau. Sebutan nama ini merujuk sebutan pisang di Malaysia yang biasanya kalau matang berwarna hijau kekuning-kuningan, atau di Indonesia biasa disebut pisang Ambon lumut. Varietas ini tersebar di hampir seluruh Asia Tenggara.

Di Indonesia, produsen pisang Cavendish yang paling terkenal adalah Sunpride. Awalnya banyak yang mengira bahwa pisang Cavendish Sunpride adalah pisang impor tapi faktanya pisang Cavendish tersebut adalah produksi sendiri di Indonesia.

Bibit pisang Cavendish varietas Giant harganya sekitar Rp.20.000,-

Bibit pisang Cavendish Sunpride harganya sekitar Rp.20.000.

Bibit pisang Cavendish G9 harganya sekitar Rp.17.000.

(paktaniku/dari berbagai referensi]

Rekomendasi

Newsletter

Polling Cepat

Siapakah calon pemenang di Pilkada pilihanmu.?

  • Nama 1 (0%, 0 Votes)
  • Nama 2 (0%, 0 Votes)
  • Nama 3 (0%, 0 Votes)
  • Nama 4 (0%, 0 Votes)

Total Voters: 0

Loading ... Loading ...

berita populer

Pengunjung

  • Pengunjung Hari Ini203
  • Kunjungan Hari Ini217
  • Total Pengunjung102519
  • Total Kunjungan110934
  • Pengunjung Online1