Sejak 6 September 2024 lalu, Kalimantan Utara menambah satu lagi, pemasok bibit Kelapa Pandan Unggul lokal. Itu setelah Kementerian Pertanian Republik Indonesia, resmi menetapkan Kebun milik Faizal, Warga Nunukan sebagai Blok Penghasil Tinggi dan Pohon Induk Terpilih Kelapa Genjah Pandan Unggul Lokal.

SK No.64/Kpts/KB.020/09/2024 menetapkan ada 91 satu pohon di seluas 1,6 hektare di Kelurahan Mansapa Nunukan Selatan milik Faizal, ditetapkan sebagai Pohon Induk Terpilih dan sebagai penyediaa bibit unggul untuk kelapa genjah pandan. Potensinya ditaksir mencapai 10.000 seed per tahun.

Dengan demikian, warga Kalimantan Utara yang berminat mengembangkan kelapa genjah pandan, tak perlu repot-repot lagi mendatangkan bibit dari negara asalnya di Thailand, atau dari Pulau Jawa. Di Kaltara sudah ada kebun penghasil bibit unggul yang sudah disertifikasi kementerian pertanian.

Kelapa genjah pandan merupakan salah satu jenis kelapa konsumsi dengan aroma air dan daging buah mudanya bercita rasa pandan. Harga per butirnya lebih mahal daripada kelapa biasa pada umumnya. Sehingga kelapa ini sangat tepat dikembangkan untuk meningkatkan pendapatan petani.

Kelapa jenis ini tumbuh dan sangat adaptif pada daerah 0 – 400 mdpl. Kelapa pandan wangi ditemukan di Thailand sekitar tahun 1971. Disana sebut”Aromatic Nam Hom atau makprow nam hom”. Kemudian menyebar ke Indonesia sekitar tahun 2001.

Kelapa pandan wangi memiliki tinggi antara 2 hingga 6 meter, dan warna buahnya hijau muda seperti warna tandanya. Buahnya bulat penuh dan mengerucut diujungnya membentuk segitiga. Selain penghilang dahaga, air kelapa pandan dapat meningkatkan imunitas dan stamina, sedangkan daging buahnya kaya akan vitamin E yang sangat baik untuk kesehatan kulit.

Bibit hasil pembenihan milik Faisal di Mansapa umumnya menghasilkan buah pada usia 22 bulan setelah tanam.

Dalam waktu dekat, bibit dari Mansapa akan segera di tanam di lahan sekitar 2 hektar di Desa Sebawang Tana Tidung. Seorang aparat desa setempat, mendatangkan bibit kelapa genjah pandan dari Mansapa untuk dikembangkan di sebuah areal yang direncanakan sebagai agro wisata.

“Nanti saya juga ke sana dan membimbing proses penanam hingga selesai,” ujar Faizal. (paktaniku)