Mengungkap Rahasia, Kelapa Pandan Wangi Berbuah Lebat

Saturday, 31 August 2024 12:17:50 | 316 views

Penulis: paktanik
Editor: paktanik
Tak perlu manjat. Jongkok saja bisa panen kelapa. Inilah Kelapa Pandan Wangi di Kebun Pandawa milik Faizal di Nunukan. (dok/Pandawa)
Tak perlu manjat. Jongkok saja bisa panen kelapa. Inilah Kelapa Pandan Wangi di Kebun Pandawa milik Faizal di Nunukan. (dok/Pandawa)

Bagaimana menanam Kelapa Pandan Wangi supaya berbuah lebat seperti di kebun Pandawa milik Faisal di Kelurahan Mansapa Nunukan? Paktaniku.com mencoba menguraikan step by step perawatan yang dilakukan di kebun Pandawa dari awal tanam hinga masa produktif. Ulasan ini berasal dari berita acara pemeriksaan yang dilakukan tim dari kementerian pertanian RI, yang dikirimkan pemilik kebun Pandawa ke paktaniku.com.

Sebelum menanam kelapa pandan wangi, hal utama yang harus lakukan adalah persiapan dan pembersihan lahan.

Langkah selanjutnya adalah menyiapkan lobang tanam. Idelanya minimal 30 x 30 x 30 centimeter atau dibuat melingkar dengan diameter 1 meter, dengan jarak antara lobang tanam adalah 6 x 6 meter atau 7 x 7 meter.

Ukuran lobang tanam jika lebih lebar akan lebih bagus untuk membantu pertumbuhan akar. Disinilah awal perlakukan yang sangat berpengaruh terhadap perkembangan tanaman kelapa. Lobang tanam yang sudah jadi, diisi dengan pupuk organik atau media tanam.

Yang dilakukan Faisal adalah mencampurkan kohe (kotoran hewan) ayam sebanyak 25 kilogram dengan pupuk NPK 16.16.16 ke dalam setiap lobang tanam. Kohe ayam yang dapat diaplikasikan setiap tanaman, adalah kohe ayam yang telah kering atau telah melalui proses fermentasi. Kohe ayam yang masih basah tidak dianjurkan untuk digunakan langsung ke tanaman.

Setelah penanam, pemupukan periode kedua dilakukan pada usia tanaman memasuki usia 6 bulan. Disini, pupuk yang digunakan masih menggunakan NPK 16.16.16 dengan dosis 0,5 kilogram per tanaman, dicampur dengan 25 kilogram kohe ayam per tanaman. Cara pengaplikasiannya adalah dengan menabur atau mengubur kohe ayam yang dicampur dengan NPK pada piringan yang dibuat disekitar pohon.

Proses ini diulangi pada usia tanaman memasuki usia 12. Dengan menambah dosis NPK menjadi 0,75 kilogram per pohon. Pemberian NPK seimbang (16.16.16) dimaksudkan untuk merangsang pertumbuhan vegetative termasuk pembesaran batang, daun dan pelepah dan menyiapkan cadangan unsur hara dalam tanah saat memasuki fase generatif.

Memasuki usia tanam 18 bulan, pemberian pupuk NPK 16.16.16 diganti dengan NPK 13.6.27 dan tetap dicampur dengan kohe ayam. Tujuan penggunaan NPK 13.6.27 pada usia 18 bulan adalah untuk merangsang pertumbuhan tanaman memasuki fase generative atau menyongsong masa pembuahan.

NPK 13.6.27 ini memiliki kandungan K2O (kalium oksida) yang lebih tinggi. Tujuannya agar dapat meningkatkan produksi dan bobot buah lebih berat, lebih besar dan lebih manis. Pemberian NPK dengan kaldungan Kalium yang lebih tinggi ini dilakukan kembali pada usia tanaman 24 bulan.

“Kelapa sudah mulai berbuah sejak usia 22 bulan,” ujar Faisal.  

Sedangkan untuk pengendalian gulma, Faisal tidak merincikan kapan waktu nya. Menurutnya pengendalian gulma dapat dilakukan sesuai dengan kondisi dan kebutuhan. “Dilihat dilapangan saja, jika gulma sudah menganggu tanaman, secepatnya harus dibasmi,” ungkapnya.

Dalam resume hasil penilian yang dilakukan tim dari Kementerian Pertanian RI 2 Agustus lalu, rata-rata pohon kelapa di Kebun Pandawa memiliki 14 tandan per pohon. Dan setiap tandannya rata-rata memiliki 9 hingga 10 buah. Dengan demikian, setiap pohon dapat menghasilkan 137 butir kelapa, dengan berat rata-rata per buah adalah 548 gram per butirnya. (paktaniku.com)

Rekomendasi

Newsletter

Polling Cepat

Siapakah calon pemenang di Pilkada pilihanmu.?

  • Nama 1 (0%, 0 Votes)
  • Nama 2 (0%, 0 Votes)
  • Nama 3 (0%, 0 Votes)
  • Nama 4 (0%, 0 Votes)

Total Voters: 0

Loading ... Loading ...

berita populer

Pengunjung

  • Pengunjung Hari Ini93
  • Kunjungan Hari Ini96
  • Total Pengunjung104623
  • Total Kunjungan113081
  • Pengunjung Online1