Jadi Hidangan Presiden, Harga Kirana Naik 100 Persen

Friday, 13 September 2024 09:04:52 | 374 views

Penulis: paktanik
Editor: paktanik
Pisang Mas Kirana, populer sejak jadi hidangan presiden, kini muncul di Supermarket di Luas Negeri. (foto/int)
Pisang Mas Kirana, populer sejak jadi hidangan presiden, kini muncul di Supermarket di Luas Negeri. (foto/int)

Dulu hampir tidak bernilai. Mau dibagi-bagipun tidak ada yang mau terima. Karena orang sekampung punya semua. Di pasar dijual, hanya laku dengan harga Rp5.000 – Rp 7.000 per tandan atau Rp1.600 per kilogram. Tidak sebanding dengan rasanya. Itulah pisang Mas Kirana, pisang asli Indonesia yang tumbuh subur di kaki Gunung Semeru, Lumajang.

Bentuknya panjang bulat (gilig) sekitar 9 sentimeter, kuning saat matang, rasanya manis segar. Pisang asli Indonesia ini ditanam turun temurun sejak jaman kerajaan.

Nama Mas Kirana disematkan pada pisang yang sudah mendapat pengakuan dari internasional Food Agriculture Organization (FAO), diambil dari nama pemimpin pertama kerajaan Lamajang Tigang Juru, yakni Nararya Kirana.

Pisang ini menjadi naik daun, saat dihidangkan di atas meja makan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Harganya langsung melejit dari Rp 7.000 menjadi Rp75.000 per tandan. Cerita ini diperoleh dari Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) asal Lumajang yang mencoba menembus Istana Negara untuk mengenalkan pisang asli Indonesia ini.

Kisah ini mirip-mirip dengan upaya mengenalkan Jambu Madu asal Bulungan ke Presiden SBY yang dilakukan oleh Alm DR Lutfi Bansir. Dia bersusah payah memperjuangkan agar buah ini menjadi buah di meja makan Presiden RI.

Dari sana, pisang yang dapat tumbuh dan beradaptasi dari dataran rendah hingga dataran tinggi ini, mampu menembus pasar mancanegara dan menghiasi supermarket di luar negeri. Di Singapura, pisang Mas Kirana dipajang di supermarket dengan laber gold finger.

Dulunya, pisang ini hanya ditanam secara turun temurun oleh masyarakat di sekitar kaki Gunung Semeru. Namun peluang pasar yang cukup menjanjikan, di Lumajang pisang ini dikembangkan dalam skala luas di atas lahan 960 hektare dengan target produksi 10.000 ton per tahun. Dan harga rata-rata dikisaran Rp100.000 per tandan.

Tidak saja harga buah yang meroket, kini harga bibit pisang yang bisa dipanen pada usia tanam 10-12 bulan itu, pun ikut melambung. Di marketplace harga bibitnya dibanderol dari harga Rp20.000 hingga Rp45.000 per pohonnya.

Secara nasional, pisang Mas Kirana ini juga disertifikasi sebagai varietas unggul nasional oleh Kementrian Pertanian tahun 2005 lalu, serta sertifikasi prima 3 yang dikeluarkan oleh Otoritas Kompeten Keamanan Pangan Daerah (OKKPD) Provinsi Jawa Timur. Sedang secara global, pisang Mas Kirana mendapat

Kemudian, sertifikasi Global Good Agricuturel Practice (GAP) yang dikeluarkan oleh Control Union Certification dari Belanda. Serta sertifikasi organik dari Lembaga Sertifikasi Pertanian Organik Indonesia. Global GAP adalah sertifikat yang memverifikasi buah dan sayuran yang diproduksi, telah diproses, dikemas, ditangani dan disimpang secara aman untuk meminimalisir resiko bahaya. (sumber : mark.co.id). (paktaniku)

Rekomendasi

Newsletter

Polling Cepat

Siapakah calon pemenang di Pilkada pilihanmu.?

  • Nama 1 (0%, 0 Votes)
  • Nama 2 (0%, 0 Votes)
  • Nama 3 (0%, 0 Votes)
  • Nama 4 (0%, 0 Votes)

Total Voters: 0

Loading ... Loading ...

berita populer

Pengunjung

  • Pengunjung Hari Ini588
  • Kunjungan Hari Ini687
  • Total Pengunjung121112
  • Total Kunjungan132215
  • Pengunjung Online5