Jagung (Parviglumis) merupakan salah satu tanaman pangan penghasil karbohidrat yang baik, selain gandum dan padi. Jagung adalah tanaman yang berasal dari lembah sungai Balsas, di Meksiko Selatan. Namun bukti genetik, antropologi, dan arkeologi menunjukkan bahwa jagung berasal dari Amerika Tengah dan tersebar hingga keseluruh dunia. Di Indonesia jagung sebagian besar diolah menjadi tepung. Selanjutnya menjadi pakan ternak.
Di Kalimantan Utara, khususnya di Kabupaten Bulungan, prospek tanaman ini cukup bagus. Meskipun hingga kini, produksi jagung lokal per hektarnya, masih cukup rendah dibandingkan di petani jagung di Jawa dan Sulawesi. Persoalan utamanya, karena petani jagung disini, masih menggantungkan nasib mereka pada pupuk subsidi pemberian pemerintah yang jumlahnya sangat terbatas.
Padahal, limbah jagung sisa panen sangat bagus diolah menjadi pupuk organik yang dapat membantu petani dalam memenuhi kebutuhan pupuk. Banyak nya petani yang belum mengetahui bahwa tongkol jagung dapat digunakan sebagai pembuatan pupuk oraganik.
Tongkol jagung sisa panen tanaman jagung mempunyai kandungan kimia, yaitu air 13,5%, protein 10,0%, lemak 4,0%, karbohidrat 61,0 %, gula 1,4% dan zat-zat lain 0,4%.Kandungan yang terdapat dalam tongkol jagung ini, sangat baik untuk tanaman jika diolah dengan benar dan dapat menjadikan tambahan unsur hara pada tanah. Selain itu, pengunaan tongkol jagung sebagai pupuk, dapat menjaga kelembapan tanah. Dan karena Tongkol Jagung adalah bahan organik, maka penggunaannya tidak akan merusak lingkungan. (paktaniku/paktani.digital)