Kelapa merupakan salah satu prioritas hilirisasi dalam 5 tahun kedepan. Leonardo Adypurnama alias Teguh Sambodo, Staf Ahli Menteri Perencanaan Pembangunan/Ka Bappenas Bidang Pembangunan Sektor Unggulan dan Infrastruktur menyatakan hal ini dalam Webinar Perkembangan Penelitian dan Inovasi Kelapa Indonesia di Era Green Economy, seperti ditulis media perkebunan.id
Hilirisasi kelapa merupakan amanat Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045.
Indonesia saat ini masih menguasai pasar gula kelapa dan arang briket shisha terbesar di dunia. Di dalam negeri, potensi pasar juga cukup besar.
Jika selama ini kita mengenal produk turunan kelapa lebih banyak terkait dengan makanan, seperti tepung kelapa, medium chains trygiycerides (MTC) , karbon aktif dan nata de coco. Kedepan, trend industri kelapa adalah untuk lapisan pada rompi anti peluru, bio avtur, plant based coconut milk, carbon black, cat anti radar dan briket untuk sisha.
Sasaran hilirisasi kelapa adalah meningkatkan produksi dan produktivitas kelapa untuk mengembalikan posisi Indonesia sebagai penghasil kelapa terbesar di dunia.
Untuk mendukung hilirisasi kelapa seperti yang direncanakan pemerintah, diperlukan peningkatan produktivitas kelapa. Peningkatan produksi kelapa dilakukan dengan perluasan dan peremajaan kelapa tua dan rusak, penguatan struktur dan manajemen lembaga petani, menjamin kehidupan petani dan peningkatan kualitas dan efisiensi penangangan pasca panen.(paktaniku)