“Sekolah di sini mewah-mewah ya,” ujar seorang mahasiswa Unair, ketika kami melintas di depan Jl Dr Soetomo Karang Balik. Dia kaget melihat SMA 1 dan SMP 2 yang gedungnya 3 lantai berdiri berdampingan. Apalagi saat dia menoleh ke kanan, ada Yayasan Tunas Kasih yang kinclong.
Mewah? Ya, sekolah-sekolah di kota besar seperti Surabaya meskipun sudah punya nama keren, jarang yang bangunan semewah di Tarakan. Mahalnya lahan mungkin menjadi salah satu faktornya.
Saya ingin mereview, 20 tahun silam. Ketika gedung-gedung mewah sekolah di Tarakan itu mulai berdiri satu per satu. Era Alm dr H Jusuf SK sebagai Wali Kota. Perhatian kepada dunia pendidikan memang luar biasa. Seng ada lawang
Dinas Pendidikan selalu diberi porsi anggaran besar. Kepala dinas pendidikan, lebih keren daripada kepala dinas PU. Kepala dinas Pendidikan, dipastikan adalah “anak mas” nya pak Wali Kota. Tetapi mengangkat anak mas, Jusuf SK tidak sembrono. Ada kualitas ada jabatan. Begitulah kira-kira.
Yang menarik dari kisah lahirnya sekolah-sekolah mewah di Tarakan, adalah cara dr Jusuf SK menciptakan dinas pendidikan se favorit itu. Hasilnya dirasakan hingga kini. Sekolah-sekolah mewah ada di mana-mana. Professor Yohanes Surya, fisikawan dan matematikawan Indonesia, diboyong ke Tarakan oleh Jusuf SK, menstimulasi dunia pendidikan.
Setiap pemimpin pasti beda gaya dan cara. Tetapi ada yang tetap terjaga dari Jusuf SK, meskipun beliau sudah tiada. Tidak ada Wali Kota Tarakan pasca era Jusuf SK yang membangun sekolah sekenanya saja. Sudah ada standar yang ditinggalkan Jusuf SK. Itu harus diakui. Mungkin saja jika ada wali kota yang membangun sekolah lebih jelek dari sekolah di era Jusuf SK, pasti akan dibully habis-habisan.
Mari bicara Kaltara. Kaltara adalah masa depan. Masa depannya di sektor pertanian dan perikanan. Tambang sudah mulai sakit-sakitan.
Tambang terbesar di Kaltara di Malinau sedang dalam masalah besar. Bisa jadi operasionalnya dihentikan sementara atau selamanya. Sudah terlalu banyak pelanggarannya. Sejak 2017 tambang ini kerap dilaporkan. Namun kembali bisa beroperasi. Pemiliknya kecil badannya tetapi powernya luar biasa.
Tambang bukanlah masa depan yang panjang untuk Kaltara. Pertanian dan Perikanan lah yang menjanjikan. Harus diurusi dengan baik tepat.
Bagaimana dinas pertanian dan perikanan posisinya? Sudah jadi dinas favorit kah? Fakultas pertanian dan perikanan di semua kampus sudah dilibatkan kah? Bagaimana nasib komodiri pertanian dan perikanan Kaltara?
Harus ada terobosan menjadikan pertanian dan perikanan menjadi masa depan? Terobosan seperti dilakukan Jusuf SK di dunia pendidikan Tarakan. Terobosan yang akan terus berbekas sekalipun sepuluh kali berganti Gubernur. Terobosan yang terus berlanjut meskipun terjadi pergantian kepemimpinan. (paktaniku)