Kaltara salah satu produsen rumput laut terbesar Indonesia. Tahun 2022 menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), total produksi Kaltara adalah 8,5 persen dari total produksi rumput laut Indonesia. Diperkirakan setiap tahun produksi ini terus meningkat. Namun masalah yang dihadapi adalah harga rumput laut yang sangat fluktutatif. Bahkan tak jarang terjun bebas.

Harga menjadi perdebatan pemerintah dengan petani. Banyaknya masyarakat yang berkecimpung disektor ini, membuat masalah rumput laut, bahkan menjadi komoditi politik setiap perhelatan Pilkada seperti baru-baru ini.

Tetapi ketika badai harga datang, yang lalu-lalu hanya angkat tangan. “Ini hukum pasar” . Alasan paling pamungkas. Tidak ada solusi.

Saya tertarik untuk mencari tahu, apa ada kemungkinan solusi terhadap masalah ini. Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) setiap tahun merilis Business Inteligen (BI) terhadap setiap komoditi yang diperdagangkan di pasar ekspor. Salah satunya rumput laut

Data inteligen bisnis, tahun 2022, Indonesia adalah pemasok utama rumput laut dengan total supply sebesar  44,46% kebutuhan dunia, dengan nilai ekspor sebesar USD 388,13 Juta. Secara volume eksport, posisi ini sangat kuat. Bisa dibayangkan jika tahun itu terjadi mogok petani rumput laut Indonesia, akan banyak industri di dunia yang akan terdampak.

Satu tahun sebelumnya, dalam laporan ITPC, produksi rumput laut Indonesia menduduki peringkat ke-2 dunia dengan total produksi mencapai 9,96 juta ton atau berkontribusi terhadap 27,86% total produksi rumput laut dunia.

Peringkat pertama ditempati Republik Rakyat Tiongkok (RRT) dengan produksi mencapai 20,30 juta ton, menguasai 56,75% dari total produksi dunia.

Disinilah data-data ini menjadi menarik diperhatikan.

RRT, Jepang, dan Amerika Serikat (AS) adalah tiga negara ini menyerap 61,9% dari total ekspor rumput laut dunia.

Jepang pada peringkat ke-2sebagai  importir terbesar. Jumlahnya 17,8%.

Tetapi dilihat dari negara asal impornya, supplier terbesar Jepang untuk produk rumput laut adalah RRT, Korea Selatan, Kanada, Chili, dan Vietnam. Indonesia berada di posisi ke-6 di bawah Vietnam.

RRT, Korsel, Kanada, Chili dan Vietnam menguasai sebesar 99,6% pasar rumput laut di Jepang.

Dari 99,6 persen itu, RRT menguasai lebih dari setengah total pasar impor rumput laut di Jepang.

Catatan pentingnya, ekspor rumput laut terbesar Indonesia tujuannya adalah ke RRT. Jumlahnya sebesar 220.771 ton di tahun 2023 atau 87,9 persen dari total produksi rumput laut Indonesia.

Tahun 2022 ekspor rumput laut Indonesia terbagi ke beberapa negara. RRT 85,0% Korea Selatan  4,1% dan Perancis 3,6%.

Jepang merupakan negara tujuan ekspor ke-10 rumput laut Indonesia. Masih relatif kecil.

Menurut ITPC, kemampuan supply Indonesia yang besar, seharusnya menjadikan Jepang sebagai target pasar untuk dikembangkan.  Pangsa pasar di pasar Jepang masih relatif kecil. Padahal Jepang adalah konsumen rumput laut terbesar. Ada potensi ekspor rumput laut yang dapat dikembangkan di pasar Jepang. Misalnya dengan mengalihkan tujuan ekspor dari RRT ke Jepang.  

Dari sisi kepercayaan pasar, masyarakat Jepang memiliki persepsi baik terhadap produk rumput laut Indonesia. Ini terlihat dari nilai impor rumput laut dari Indonesia mengalami pertumbuhan beberapa tahun terakhir. Namun belum memberi dampak signifikan.

Untuk diketahui, data-data yang dipaparkan dalam inteligen bisnis ini dimaksudkan sebagai informasi kepada para eksportir dan pelaku usaha rumput laut Indonesia termasuk kepada pemerintah untuk mengambil langkah dan dukungan kepada pelaku usaha yang akan melakukan penetrasi ke pasar Jepang maupun yang akan meningkatkan pangsa pasarnya di Jepang.

Laporan analisis intelijen bisnis menyajikan berbagai informasi yang meliputi tren produk, struktur pasar, saluran distribusi, persyaratan teknis serta berbagai informasi penting lainnya yang diharapkan dapat membantu para eksportir dan pelaku usaha rumput laut Indonesia dalam merumuskan dan menyusun strategi ekspor di pasar Jepang. 

Pemerintah Kaltara dapat mendorong pengusaha atau investasi atau bahkan aktif mengikuti ITPC untuk memperkenalkan produk perikanan Kaltara guna membuat jalur eksport baru rumput laut ke Jepang. Peran pemerintah dengan sistem tata kelola yang benar dapat meningkatkan penetrasi pasar dan dengan standar produk sesuai dengan keinginan pasar dunia. 

Jepang termasuk pasar yang sangat kompetitif. Perusahaan Jepang biasanya jarang merespon permintaan pertemuan bisnis jika perusahaan yang mengajukan permintaan belum dikenal.

Salah satu cara yang efektif adalah berpartisipasi dalam pameran dagang yang diselenggarakan di Jepang sehingga dapat berinteraksi langsung dengan calon pembeli atau mengikuti business matching/kegiatan business networking yang diselenggarakan oleh instansi promosi milik pemerintah di Jepang dalam hal ini Atase Perdagangan KBRI Tokyo dan ITPC Osaka.  (paktaniku)

INFORMASI HARGA

Kisaran harga eceran rumput laut Jepang pada bulan Juni 2023 antara USD 8,99 dan USD 17,99 per kilogram atau antara USD 4,08 dan USD 8,16 per pon (lb).

Kisaran harga eceran dalam Yen untuk rumput laut adalah antara JPY 1241,71 dan JPY 2484,81 per kilogram atau antara JPY 563,14 dan JPY 1126,9 per pon (lb) di Tokyo dan Yokohama.

Sementara itu, pada tahun 2023, perkiraan kisaran harga grosir rumput laut Jepang adalah antara USD 6,29 dan USD 12,59 per kilogram atau antara USD 2,85 dan USD 5,71 per pon (lb). (Sumber : ITPC)