Amron, warga Desa Sentaban Malinau Barat, sekitar empat hari lalu baru saja menyelesaikan panen jagungnya. Bibit jagung bantuan pemerintah yang di tanam sekitar 3 bulan lalu, sudah selesai dipanen, dijemur dan dipipil. Totalnya 450 kilogram dari lahan kurang dari 1 hektare.

“Ada Sembilan karung. Ya kalau diperkirakan sekitar 400-450 kilogram lah,” ujarnya kepada paktaniku.com.

Beberapa hari belakangan ini, cuaca di Kalimantan Utara khususnya di Kabupaten Malinau terpantau cerah berawan dengan suhu dikisaran 24 derajat celcius, membuat Amron hanya membutuhkan waktu penjemuran 2 hari untuk mengeringkan jagung hasil panennya.

“Saya jamin kualitas cukup bagus dan bersih. Kami juga memipil dengan manual tanpa mesin, sehingga tidak ada tongkol yang bercampur,” jelas Amron.

Dari pengakuan Amron, jagung miliknya sejak ditanam hingga panen tidak pernah dipupuk. Hanya mengandalkan kesuburan tanah saja. Ini membuktikan, kondisi tanah pertanian di Malinau masih sangat terjaga dan bebas dari kontaminasi bahan-bahan kimia. Jika dirawat dengan baik dengan pemupukan, hasil panen Amron pasti akan lebih maksimal lagi.

Bagi para peternak atau pembeli jagung, bisa menghubungi Amron di Desa Sentaban. Amron membuka harga Rp6.000 perkilogram sudah termasuk biaya angkut sampai ke tangan pembeli (khusus daerah Malinau). Kontak person dapat mengubungi Wa paktaniku.com. (paktaniku)