Luas Sawah Produktif Turun. DIA Target 1.500 hektar per Tahun. Program Datu Iman – Asse untuk Bulungan (part-5)

Friday, 04 October 2024 10:46:08 | 453 views

Penulis: paktanik
Editor: paktanik
Penurunan lahan sawah produktif di Kabupaten Bulungan (warna biru). Kondisi ini cukup memprihatinkan, di tengah gencarnya kampanye ketahanan pangan secara nasional. (sumber.bps)
Penurunan lahan sawah produktif di Kabupaten Bulungan (warna biru). Kondisi ini cukup memprihatinkan, di tengah gencarnya kampanye ketahanan pangan secara nasional. (sumber.bps)

Kemandirian pangan menjadi konsentrasi pasangan Dr Datu Iman Suramenggala, M.Sc- Cheito Karno (Asse) calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Bulungan. Dalam program prioritasnya, pasangan Calon Bupati Bulungan Nomor Urut 2 ini, menempatkan perluasan lahan dan revitalisasi lahan minimal 1.500 hektare per tahun, sebagai salah satu program unggulan dan komitmen pasangan ini.

Bukan tanpa alasan, data yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalimantan Utara, memperlihatkan adanya penurunan signifikan pada luasan sawah produktif di Kabupaten Bulungan. Ini sangat memprihatinkan karena berimbas pada turunnya produksi beras lokal. Tak mengherankan jika, supermarket dan pasar tradisional di Kabupaten Bulungan, hanya dibanjiri oleh berasa-beras asal luar pulau (baca : Jawa dan Sulawesi)

Tahun 2021, luas lahan sawah produktif di Kabupaten Bulungan masih berada di angka 3,95 ribu hektar. Namun pada tahun 2022,  turun drastic menjadi 3,34 ribu hektar. Ini menjadi ancaman serius terhadap ketersediaan pangan. Jika tidak diatasi, maka selamanya Kabupaten Bulungan akan terus menerus ketergantungan pada beras dari luar Kalimantan Utara.

Datu Iman – Cheito Karno melihat, peluang pengembangan sektor pertanian tanaman pangan, sangat potensial di Kabupaten Bulungan. Lahan lahan sawah yang terbentang di delta kayan adalah salah satu potensi yang dapat dikembangkan untuk menjadikan Kabupaten Bulungan sebagai sentra pangan di Kaltara.  Asalkan dikelola dengan baik, dan pemerintah hadir di tengah-tengah petani.

Karenanya, pasangan nomor urut 2 ini, menjadikan langkah prioritas pertama ketika nanti menjadi Bupati dan Wakil Bupati Bulungan, adalah menyediakan satu unit alat berat (excavator) di setiap desa yang memiliki potensi pertanian, yang dapat digunakan masyarakat secara gratis untuk mengolah lahan pertanian termasuk cetak sawah.

Datu Iman-Cheito Karno, tidak hanya mengurusi pertanian di hulunya saja. Namun focus lainnya adalah hilirisasi pertanian. Konsep Badan penyanggah pangan daerah adalah program yang diusung pasangan ini, untuk menjamin terserapnya seluruh hasil pertanian masyarakat.

Lembaga ini akan dibentuk dan bertanggung jawab terhadap penyerapan hasil-hasil panen petani, dengan prioritas pada produksi bahan pangan berbasis potensi lokal. Ini sejalan dengan Peraturan Presiden No. 81 tahun 2024 yang mendorong pemeritah daerah untuk memaksimalkan potensi pangan berbasis potensi lokal.

Masih terkait dengan target Bulungan mandiri pangan, pasangan Datu Iman – Cheito Karno juga menyadari bahwa, rendahnya mutu dan minat petani untuk meningkatkan produksi hasil pertanian, karena kurangnya pendampingan dan ketersediaan bibit bergaransi kepada masyarakat. Ini menjadi fokus pasangan ini dengan mengalokasikan anggaran besar guna mendukung program-program pertanian seperti bantuan bibit, mekanisasi pertanian yang standar. (paktaniku.bersambung)

 

Rekomendasi

Newsletter

Polling Cepat

Siapakah calon pemenang di Pilkada pilihanmu.?

  • Nama 1 (0%, 0 Votes)
  • Nama 2 (0%, 0 Votes)
  • Nama 3 (0%, 0 Votes)
  • Nama 4 (0%, 0 Votes)

Total Voters: 0

Loading ... Loading ...

berita populer

Pengunjung

  • Pengunjung Hari Ini588
  • Kunjungan Hari Ini687
  • Total Pengunjung121160
  • Total Kunjungan132263
  • Pengunjung Online6