Batu Laga Mulai Panen Jagung

Friday, 12 July 2024 01:01:24 | 391 views

Penulis: paktanik
Editor: paktanik
Muda dan berani tantangan. Muslimin di atas tumpukan jagung hasil panennya yang dibeli Bulungan Mandiri Farm. (foto/paktaniku)
Muda dan berani tantangan. Muslimin di atas tumpukan jagung hasil panennya yang dibeli Bulungan Mandiri Farm. (foto/paktaniku)

Muslimin, Pemuda Batu Laga Kilometer 57 jalan poros Bulungan-Berau ini, semringah menunggu jagung hasil panennya yang dimuat dengan mobil pickup L-300 satu persatu diturunkan dan ditimbang oleh karyawan Mandiri Bulungan Farm (BMF) milik Cheito Karno, di areal peternakan BMF di Desa Apung.

Didampingi paman dan beberapa rekannya, Muslimin mengikuti proses timbang karung demi karung jagung hasil produksinya.

Hasil setelah ditotalnya, jagung milik Muslimin adalah satu ton dan dua puluh lima kilogram.

Dengan tarikan nafas panjang, Muslimin lalu duduk sambil menghisap sebatang rokok, menunggu pembayan jagung hasil panennya dari lahan sekitar 1 hektare .

Jagung hasil panennya dihargai oleh BMF dengan harga Rp6.000 per kilogram. Jauh lebih mahal dari harga jagung di Pulau Jawa dan Sulawesi, yang saat ini dikeluhkan petani. Dari berbagai group media sosial terpantau harga Jagung di Jawa dan Sulawesi, hanya berkisar pada angka Rp2.000 saja.

“Saya ada produksi sekitar empat ton. Sisanya masih disimpan di rumah,” ujarnya.

Jagung memang menjadi salah satu komoditi yang sangat potensi dikembangkan di Kaltara. Lahan luas nyaris tak terbatas, bisa digunakan untuk menamam jagung. Tidak saja untuk kebutuhan lokal, namun proyeksi untuk eksport juga sangat memungkinkan.

Di BMF, jagung-jagung dari petani ini, nantinya  akan dihaluskan dengan mesin lalu menjadi bahan utama pakan buat ternak babi, salah satu yang juga kini tengah dikembangkan BMF di Kaltara.

Selain lahan yang cukup luas, Kalimantan Utara yang hampir tidak pernah mengalami kekeringan panjang, juga menjadi alasan daerah ini berpotensi menjadi lumbung pangan Nusantara. Apalagi dengan hadirnya Ibu Kota Nusantara (IKN), Kaltara harusnya menjadi penyanggah pangan ke Ibukota.

Seperti pengalaman yang dialami Muslimin, dari awal tanam hingga panen, dia menghabiskan waktu hanya sekitar 3 bulan lebih. Dan selama itupun dia hanya memberikan sekali pemupukan. Untuk memproduksi 4 ton jagung, Muslimin menghabiskan 20 kilogram bibit jagung.

Jika ditotal, dengan hasil 4 ton jagung kering, Muslimin akan mengantongi uang sebesar Rp 24 juta rupiah. “Ini kali pertama saya tanam jagung,” imbuhnya. (paktaniku)

Tag

Rekomendasi

Newsletter

Polling Cepat

Siapakah calon pemenang di Pilkada pilihanmu.?

  • Nama 1 (0%, 0 Votes)
  • Nama 2 (0%, 0 Votes)
  • Nama 3 (0%, 0 Votes)
  • Nama 4 (0%, 0 Votes)

Total Voters: 0

Loading ... Loading ...

berita populer

Pengunjung

  • Pengunjung Hari Ini316
  • Kunjungan Hari Ini359
  • Total Pengunjung70772
  • Total Kunjungan78095
  • Pengunjung Online3