Lepas dari Jeratan Harga Pupuk

Tuesday, 09 July 2024 01:39:45 | 90 views

Penulis: paktanik
Editor: paktanik
Jamur jakaba setelah tumbuh dari proses fermentasi. (foto/int)
Jamur jakaba setelah tumbuh dari proses fermentasi. (foto/int)

Masalah yang sering menjadi permasalah bagi petani adalah harga pupuk yang mahal. Di Kalimantan Utara harga pupuk menjadi momok bagi petani. Apalagi memang harganya jauh di atas harga di daerah Pulau Jawa yang memang harga transportasi dari produsen pupuk ke petani memang sangat dekat. Pemerintah memang telah memberikan subsidi dan bantuan pupuk kepada petani, namun tidak jarang, bantuan tersebut tidak sampai kepada petani sebagaimana mestinya.

Petani harus mulai membuka diri dan tidak alergi dengan berbagai inovasi dan penemuan di bidang pertanian. Ini juga menjadi salah satu kendala, karena kebiasaan petani di luar pulau Jawa masih ragu untuk mencoba dan  mengaplikasikan apalagi meniru inovasi-inovasi bidang pertanian, khususnya terkait penggunaan pupuk. Ketergantungan terhadap pupuk pabrikan masih sangat tinggi, sementara harga juga semakin tidak terjangkau.

Kali ini, PakTaniKu.com, mencoba memberikan ulasan bagaimana membuat dan mengaplikasikan serta manfaat, salah satu inovasi pertanian terkait pupuk yang sudah banyak diakui manfaat dan kegunaannya, yang disadur dari berbagai sumber, serta pengalaman.

Jamur Jakaba, atau jamur keberuntungan abadi. Mengapa disebut jamur abadi? Karena jika kita sukses menghasilkan sekali saja jamur ini, dan dengan tekun dirawat, maka sampai kapan pun jamur ini akan tetap tumbuh, berkembang biak.

Jakaba adalah jamur keberuntungan abadi yang oleh beberapa literatur menyebutkan bahwa jamur ini ditemukan oleh seorang petani bernama Aba Junaidi Sahid. Dia menemukan jamur ini juga secara tidak sengaja saat akan membuat POC (pupuk organik cair).

Jakaba adalah singkatan jamur keberuntungan abadi yang ditemukan tahun 2016 oleh Aba Junaidi Sahid petani dari Desa Kedungdowo, Kecamatan Arjasa, Kabupaten Situbondo

Jakaba dapat diperoleh dengan menggunakan air leri atau air cucian beras. Namun yang perlu dipahami, air cucian beras yang mana air yang digunakan adalah air alam bersih seperti air sumur, atau air hujan bukan air yang telah diolah dengan menggunakan bahan-bahan kimia seperti kaporit.

Air cucian beras yang pertama, dikumpulkan hingga setidaknya 3 liter, lalu disimpan di dalam wadah seperti ember lalu ditutup dengan menggunakan kain, agar tetap ada sirkulasi udara. Setelah itu bisa ditambahkan dengan bekatul 1-3 sendok sebagai cadangan dan sumber nutrisi. Ditutup rapat dengan kain, lalu disimpan di tempat yang teduh tidak terpapar sinar matahari langsung. Simpan selama kurang lebih 2 minggu. Dan selama penyimpanan itu, wadah tidak boleh dibuka agar tidak terkena cahaya. Karena spora yang tumbuh sangat sensitive terhadap cahaya. Nah, jika beruntung, dalam waktu dua minggu itu, akan muncul spora jamur yang mengambang diair mirip dengan akar. Dan semakin lama akan semakin banyak lalu bergerombol hingga membentuk mirip seperti karang di dasar laut. Inilah sehingga disebut sebagai jamur keberuntungan.

Namun dalam perjalanannya, semakin banyak orang yang melakukan inovasi dan percobaan untuk tidak menggantungkan nasib pada keberuntungan dalam menghasilkan jamur jakaba. Berbagai cara untuk menghasilkan jamur ini secara pasti sudah banyak diuji coba dan dikembangkan.

Bahan yang dibutuhkan pun tidak sulit. Akar bambu, Toge, Dedak, micin, terasi gula, kapur sirih, air hujan.

Membuatnya pun tidak sulit. Akar bambu 1-3 kilogram direndam dengan 10 – 15 liter air hujan pada ember besar lalu kemudian simpan selama 2 hari.

Toge sebanyak 200 gram yang telah disiapkan tadi rendam juga dengan wadah yang berbeda selama 2 hari. Langkah Selanjutnya dedak sebanyak 3 kilogram direbus dengan 3-5 liter air aduk terus-menerus. Selama proses pengadukan masukkan semua bahan yang disiapkan seperti micin,terasi, gula, kapur sirih. Setelah mendidih diamkan sampai dingin. Toge yang telah rendam diblender sampai halus. Air rendaman akar bambu dimasukkan 2 wadah ember yang disiapkan dan bagi secara merata. Kemudian masukkan bahan yang sudah diolah, bagi secara merata dan jangan lupa untuk mengaduk sampai tercampur. Setelah itu masukkan blenderan toge dengan rata dan aduk kembali. Tutup dengan kain dan ikat rapat dengan tali kemudian taruh di tempat yang aman dan sejuk tidak terkena sinar matahari langsung dan tunggu kurang lebih 1 bulan setelahnya. Setelah itu buka proses fermentasi selama 1 bulan jakaba sudah mulai selesai jamur jakaba tumbuh dengan besar. (paktaniku.com)

 

Manfaat Jakaba

Setelah kita sukses membuat jakaba, yang perlu dipahami bahwa yang dimanfaatkan dari jamur jakaba ini bukanlah jamurnya, melainkan air tempat jamur jakaba tersebut tumbuh yang dapat langsung dikocorkan ketanaman dengan mengencerkannya dengan air biasa. Sedangkan jamurnya sendiri akan terus hidup sampai kapan pun. Yang harus dijaga adalah, sebelum memanen air jakaba, air penggantinya sudah harus disiapkan terlebih dahulu, sehingga tidak merusak perkembangan dan kehidupan si jakaba.

Manfaat jakaba ini sangat luar biasa. Selain menyediakan nutrisi bagi tanaman, jakaba juga berperan sebagai Zat Pengatur Tumbuh (ZPT) sekaligus dapat menyembuhkan tanaman kerdil dan sebagai pengendali penyakit layu bakteri, Fusarium, Phytophtora, Phytium dan Patogen lainnya.

Dari berbagai refernsi, air jamur jakaba yang tumbuh dari bahan fermentasi pati, yaitu bahan air cucian beras (leri). Air cucian beras mengandung unsur fosfor, 70% vitamin B3 , 90% vitamin B6, 80% vitamin B1, 50% mangan (Mn), 60% zat besi (Fe), 50% fosfor (P), 100% serat, dan asam lemak esensial. (idnfarmers.com)

Untuk penggunaan Jakaba dilakukan dengan cara disemprot ke bagian daun dan batang tanaman sebanyak 5 kali sesuai perlakuan dengan interval 7 hari sekali, yaitu pada umur 7, 14, 21, 28 dan 35 HST. (paktaniku.com)

Tag

Rekomendasi

Newsletter

Polling Cepat

Siapakah calon pemenang di Pilkada pilihanmu.?

  • Nama 1 (0%, 0 Votes)
  • Nama 2 (0%, 0 Votes)
  • Nama 3 (0%, 0 Votes)
  • Nama 4 (0%, 0 Votes)

Total Voters: 0

Loading ... Loading ...

berita populer

Pengunjung

  • Pengunjung Hari Ini588
  • Kunjungan Hari Ini687
  • Total Pengunjung121267
  • Total Kunjungan132372
  • Pengunjung Online8