Siapa yang Mempopulerkan Beras Adan – Krayan?

Monday, 02 June 2025 08:24:06 | 405 views

Penulis: paktanik
Editor: paktanik
Alam Krayan yang menyediakan segalanya menjadi rahasia potensi pertanian yang cukup besar. Kerbau di areal pertanian milik DR Yansen TP di Binuang. (foto/rodi)
Alam Krayan yang menyediakan segalanya menjadi rahasia potensi pertanian yang cukup besar. Kerbau di areal pertanian milik DR Yansen TP di Binuang. (foto/rodi)

Nunukan – Kaltara – Indonesia, boleh bangga punya komoditi premium, Beras Adan. Tetapi tahukah jika populernya beras Premium ini,  bukan peran pemerintah Nunukan, Kaltara dan Indonesia.

Saya menghubungi sahabat saya di Long Bawan. Hendry Simson namanya.

Dialah orang pertama yang saya kenal ketika ke Krayan 21 tahun lalu. Dia penggiat pertanian. Anak sulungnya  Adrey, dia sekolahkan khusus pertanian di Malang. Adrey sudah lulus. Kini dia mengajar di Krayan.

Tahun lalu, Adrey mewakili Kalimantan Utara sebagai The Young Ambassador Kementerian Pertanian.

Dia terpilih sebagai salah satu duta pertanian, karena beras Adan Krayan.

Saya tertarik mengulik bagaimana kisah beras Adan itu jadi terkenal.

Beras Adan adalah beras khas dari Dataran Tinggi Krayan. Sejak leluhur orang Krayan, beras ini sudah ada di sana. Entah dari mana berasal. Dulu beras ini hanya dikenal di kalangan masyarakat Krayan. Dan sampai sekarang jadi suguhan harian di sana.

“Dari dulu beras Adan sudah ada. Tetapi sangat terbatas hanya untuk dikonsumsi saja,” ujar Hendri.

Meskipun belum cukup tua, tetapi Hendry saat ini sudah berstatus sebagai seorang kakek dari satu cucu. Dia sudah merasakan ikut berjalan kaki ke Malaysia menggendong beras ditukar berbagai kebutuhan.

“Beras itu kita gendong. Ya paling beberapa gantang saja. Sesuai kemampuan. Kadang sebulan sekali ke sana,”

Sulitnya memasarkan, membuat beras Adan tidak dikenal.

Barulah sekitar tahun 1990-an akhir ketika Malaysia membuka akses jalan ke perbatasan Krayan, membuat petani mulai meningkatkan produksi padinya. Jaraknya makin dekat dan jalan di sisi Malaysianya sudah lebih baik. Sudah bisa lebih banyak yang dijual.

Disitulah beras Adan mulai dikenal. Hingga menjadi beras sajian di Istana Sultan Brunei Darussalam.

Di Tarakan, beras Adan ini sudah bisa ditemui di toko. Tetapi dengan harga yang lumayan mahal. Ongkos kirim dari Krayan mahal. Sekilo antara Rp16.000 – Rp 30.000.

Cerita beras Krayan ini mengingatkan pada potongan video masyarakat Krayan yang banyak beredar di media sosial.

“Silahkan kepada bupati, gubernur kepada wakil masing-masing. Kalau Krayan Wilayah anda silahkan. Kalau tidak bubar jalan saja. Kami lebih senang, buat apa kita marah-marah”

Datar tetapi tegas. Masyarakat Krayan punya stok sabar tanpa batas. Sudah berapa puluh generasi di Krayan, kondisi begitu-begitu saja.

Entah berapa kali sudah Krayan ikut pemilu, memilih pemimpin-pemimpin di semua tingkatan. Tetapi mereka tetap begitu-begitu saja.

Krayan butuh perhatian. Kabupaten Krayan adalah solusinya. Jangan sampai nasionalisme di Krayan seperti sekam padi. Dibakar, hanya mengepulkan asap tanpa terlihat apinya. Habis terbakar, yang tersisa hanya debu. (abg/paktaniku)

 

 

Rekomendasi

Newsletter

Polling Cepat

Siapakah calon pemenang di Pilkada pilihanmu.?

  • Nama 1 (0%, 0 Votes)
  • Nama 2 (0%, 0 Votes)
  • Nama 3 (0%, 0 Votes)
  • Nama 4 (0%, 0 Votes)

Total Voters: 0

Loading ... Loading ...

berita populer

Pengunjung

  • Pengunjung Hari Ini485
  • Kunjungan Hari Ini583
  • Total Pengunjung120838
  • Total Kunjungan131937
  • Pengunjung Online10