Kampanye Pupuk Cair

Friday, 04 April 2025 10:51:18 | 170 views

Penulis: paktanik
Editor: paktanik
Buah Kapul di tengah hutan Kalimantan yang hidup secara alami tanpa pemberian pupuk. (int)
Buah Kapul di tengah hutan Kalimantan yang hidup secara alami tanpa pemberian pupuk. (int)

Ini terkait air. Tetapi bukan air PDAM. Air dalam bentuk lain yang tengah kami perjuangkan dengan beberapa teman. Bedanya, air ini tidak disarankan untuk konsumsi manusia. Warnanya keruh, ada hitam, kemerahan, bahkan kadang ada benda-benda di dalam yang mengapung.

Sejak konsen membangun portal media paktaniku.com, saya mendapat banyak tawaran dari vendor produsen pupuk cair. Pupuk yang dikemas dalam botolan bukan lagi karung. Mulai dari pupuk buatan dengan teknologi sederhana seperti pembuatan Pupuk Organik Cair (POC) pada umumnya, hingga yang menggunakan teknologi yang lebih maju seperti nano teknologi.

Tujuan para peneliti menciptakan jenis-jenis pupuk  cair yang bisa diproduksi petani di lokasi pertanian sebenarnya sangat mulia. Bagaimana petani bisa terlepas dari cengkraman kartel pupuk yang sudah menjajah puluhan tahun, yang menikmati lebih banyak hasil-hasil petani. Bahkan terakhir, dimanfaatkan oknum – oknum tak bertanggung jawab dengan mengedarkan pupuk palsu.

Tetapi doktrin yang sudah mendarah daging turun temurun itu, ternyata sulit sekali dikikis. Mengedukasi petani dengan pupuk cair apalagi ada embel-embel organik, ternyata tidak segampang mengganti karung pupuk menjadi karung kotoran ayam.

Umumnya petani paham, jika pupuk itu bentuk butiran dalam karung, yang harus diberikan pada usia-usia tertentu pada tanaman. Mereka sudah puluhan tahun mengenal cara itu. Mereka sebenarnya sadar bahwa pupuk itu makin lama makin membuat tanah mengeras, tetapi untuk meninggalkan penggunaan pupuk sintetis dalam karung itu, tidaklah muda.

“Saya kurang puas kalau tanaman tidak saya hamburi pupuk,” begitu ucapan spontan salah seorang petani yang saya ajak diskusi selama silaturahmi saya di musim lebaran tahun ini.

Anggapan bahwa, nurtisi tanaman ada dalam butiran-butiran pupuk, lalu hancur bersama air hujan kemudian menyatu dengan tanah untuk diserap akar tanaman, masih menjadi menjadi pemahaman yang paten.

Sementara pengaplikasian pupuk cair jauh lebih sederhana. Pupuk yang cair itu dimasukkan dalam tanki semprotan, disemprotkan di sekitar batang tanaman lalu menyerap ke tanah. Tidak menunggu air hujan untuk larut menyatu dengan tanah. Atau dengan teknik lain dengan pengocoran.

Petani sadar, penggunaan nya lebih sederhana. Tetapi karena penebaran pupuk padat bagi petani seolah-olah sudah menjadi tradisi, membuat keyakinan terhadap pupuk organik cair mempunyai tantangan khusus.

Para penggiat pupuk organic cair, masih harus terus berjuang dan kampanya lebih akbar dari kampanye politik agar masyarakat sadar bahwa pupuk dalam bentuk cair itu sama saja dengan pupuk padat yang butiran. Kampanye dari awal tanam hingga musim panen. Dalam beberapa periode musim tanam.

Selamat hari raya idul fitri. (paktaniku)   

Rekomendasi

Newsletter

Polling Cepat

Siapakah calon pemenang di Pilkada pilihanmu.?

  • Nama 1 (0%, 0 Votes)
  • Nama 2 (0%, 0 Votes)
  • Nama 3 (0%, 0 Votes)
  • Nama 4 (0%, 0 Votes)

Total Voters: 0

Loading ... Loading ...

berita populer

Pengunjung

  • Pengunjung Hari Ini588
  • Kunjungan Hari Ini687
  • Total Pengunjung121171
  • Total Kunjungan132274
  • Pengunjung Online7