Saya sempat berkhayal, andaikan ada yang menjadi rival calon bupati Wempi W Mawa, di Malinau, kira-kira apa program yang bisa dia buat yang lebih bermanfaat dari program dana RT? Di tangan Wempi, kini dana RT sudah mencapai Rp270 juta per tahun? Adakah program sesakti dana RT?

“Tidak ada siapapun yang berani mengutak atik, apalagi memangkas. Kepala desa, camat, sekda hingga bupati sekalipun, ” ujar Yansen TP sang pencetus Dana RT di Malinau, saat orasi di depan ribuan masyarakat Malinau Kota Sabtu (2/11).

 Tetapi ada sebuah perbedaan dari orasi politiknya di Kabupaten Malinau. Di sini Yansen TP tidak membahas masalah dana RT lagi. Seluruh Ketua RT , masyarakat Malinau, sudah menikmati program dana RT.

Inilah salah satu alasan mengapa Pilkada Malinau tahun ini hanya diikuti satu pasangan calon saja.

Sasaran program dana RT adalah pemerataan pembangunan. Tidak ada lagi kesenjangan antara daerah di pinggir hutan, di bantaran sungai, atau di tengah hutan nipah di lokasi pertambakan seperti Pulau Tiaz. Semua mendapatkan kesempatan membangun daerahnya masing-masing dengan potensi yang ada.

Yansen TP berhadap, program dana RT ini kedepannya bisa menjadi program nasional. Sama ketika dia mencetuskan program Desa membangun. Gerdema.

Dipastikan, jika pada 27 November nanti pasangan calon Gubernur Dr Yansen TP,M.Si – Mayjen (Purn) H Suratno, S.I.P, M.I.Pol terpilih menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur, maka selamanya program dana RT di Kaltara akan tetap ada.

Inilah salah satu yang dimaksudkan Dr Yansen TP, ingin meletakkan dasar pembangunan Kaltara yang lebih baik. (paktaniku)